Rabu 17 Jan 2024 20:45 WIB

Perumnas dan KAI Bangun Stasiun KRL Lumpang Parayasa Terintegrasi Hunian 

Perumnas telah kembangkan kawasan hunian di Parung Panjang seluar 600 hektare.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkolaborasi dalam pengembangan hunian tapak pertama Perumnas berskala besar dengan konsep TOD yakni Samesta Parayasa yang berada di Parung Panjang, Bogor.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkolaborasi dalam pengembangan hunian tapak pertama Perumnas berskala besar dengan konsep TOD yakni Samesta Parayasa yang berada di Parung Panjang, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkolaborasi dalam pengembangan hunian tapak pertama Perumnas berskala besar dengan konsep TOD yakni Samesta Parayasa yang berada di Parung Panjang, Bogor. Dalam mendukung mobilitas penghuni maupun masyarakat sekitar, Perumnas dan KAI mencanangkan pembangunan stasiun baru yang terintegrasi langsung dengan Samesta Parayasa.

"Stasiun KRL baru yang diberi nama Stasiun Lumpang Parayasa berada di antara relasi Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cilejit akan memberikan opsi dalam mobilitas yang baru bagi masyarakat sekitar kawasan Parung Panjang," ujar Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga

Budi menyampaikan Perumnas telah melakukan pengembangan kawasan perumahan di Parung Panjang Bogor dengan total seluas 600 hektare atau lebih dari 34 ribu jiwa pada lima sektor kawasan yang dibangun, yang mana Samesta Parayasa seluas 200 hektare merupakan pengembangan terakhir pada sektor lima yang sedang digarap. Budi menyebut kehadiran Stasiun KRL akan meningkatkan nilai tambah sekaligus aksesibilitas pada kawasan perumahan Parung Panjang, 

"Bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, KAI dan Perumnas bersinergi membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa guna meningkatkan akses dari dan menuju Samesta Parayasa dan sekitarnya," ucap Budi.

Budi menambahkan kehadiran Stasiun Lumpang Parayasa mendukung implementasi hunian berkonsep TOD pada Samesta Parayasa. Hal ini dapat berkontribusi menanggulangi masalah kemacetan dan polusi udara serta mengurangi tingkat stres di perjalanan.

"Sehingga secara bersamaan menjawab tantangan pada aspek lingkungan, yang selaras dengan program pemerintah atas ESG, serta menciptakan satu siklus perekonomian maupun gaya hidup baru bagi masyarakat sekitar," lanjut Budi.

Budi menjelaskan, Samesta Parayasa yang merupakan bagian dari program Hunian Milenial untuk Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April lalu mampu menyerap lebih dari 50 persen konsumen milenial. Perumnas pun menyediakan fasilitas yang menjadi preferensi milenial pada suatu hunian, mulai dari desain hunian kekinian yang menggabungkan nilai estetika dan fungsionalitas, fasilitas keamanan yang baik, area komunal yang beragam, tersedianya ruang terbuka hijau dan kemudahan akses transportasi umum.

Budi menyampaikan, Perumnas juga telah menjalin kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyediakan klaster hunian bagi karyawannya sejumlah lebih dari 500 unit. Budi menyebut kerja sama tersebut menjadi bukti komitmen Perumnas dalam menyediakan dan mengembangkan hunian bagi instansi kepemerintahan.

"Kami harapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas masyarakat dengan mempersingkat waktu tempuh. Kami yakin stasiun baru ini menjadi nilai tambah yang dapat memberikan efek berganda bagi para penghuni dan juga masyarakat sekitar," kata Budi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement