REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia bertekad memanfaatkan peluang ekonomi dengan menjadi Partner Country Hannover Messe 2021 yang digelar secara virtual pada 12 sampai 16 April 2021. Indonesia merupakan satu-satunya negara Asean yang menjadi partner di ajang pameran teknologi industri tahunan terbesar Jerman di dunia itu.
Presiden Joko Widodo bersama kanselir Jerman Angela Merkel membuka pameran yang memamerkan berbagai inovasi startup, teknologi informasi (TI), robotika, energi, kendaraan listrik, dan produk teknologi lainnya itu secara virtual. “Sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi negara mitra Hannover Messe 2021 kedua kalinya setelah 26 tahun lalu," ujar Presiden Jokowi saat membuka Hannover Messe, Senin (12/4).
Menurutnya, tema acara yang diangkat tahun ini yaitu transformasi teknologi, sangat relevan dengan situasi pandemi sekarang. "Khususnya bagi teknologi digital (menjadi) semakin penting,” tuturnya.
Presiden menjelaskan, transformasi teknologi menciptakan momentum yang bukan saja membawa dunia keluar dari pandemi, tapi juga melakukan lompatan besar ke depan. Ia menambahkan, pada 2045 mendatang, akan menjadi tahun emas bagi Indonesia.
"ini adalah visi besar Indonesia yaitu 'Indonesia Emas' yang diwujudkan melalui industri 4.0. Diharapkan, ekonomi digital dan industri 4.0 di Indonesia menjadi yang tercepat di Asia Tenggara," tegas dia.
Saat ini, jumlah perusahaan rintisan atau startup yang dimiliki Indonesia sekitar 2.193. Jumlah tersebut terbanyak kelima di seluruh Indonesia.
Indonesia pun memiliki lima perusahaan startup unicorn dan 1 decacorn. “Industri ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sekitar 133 miliar dolar AS pada 2025, dan didukung oleh 185 juta penduduk Indonesia yang memiliki akses internet, terbesar keempat di dunia. Saya ingin mengajak Jerman untuk bermitra mewujudkan transformasi digital di Indonesia,” kata Presiden Jokowi.