REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang cukup fluktuatif namun masih dalam kategori positif di awal Maret 2021. Pada pekan ini, rata-rata frekuensi harian Bursa mengalami peningkatan sebesar 0,85 persen menjadi 1.408.070 kali transaksi dari 1.396.236 kali transaksi pada sepekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut meningkat sebesar 0,27 persen atau ditutup pada level 6.258,74 dari level 6.241,79 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya. Sementara itu, kapitalisasi menurun tipis sebesar 0,05 persen menjadi sebesar Rp 7.352,21 triliun dari Rp 7.355,57 triliun pada pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian pada pekan ini juga turun tipis sebesar 0,74 persen menjadi 22,015 miliar saham dari 22,180 miliar saham pada pekan yang lalu. Penurunan sebesar 14,41 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sepekan menjadi Rp 14,21 triliun dibandingkan pekan sebelumnya yaitu sebesar Rp 16,61 triliun.
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 957,06 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 14,20 triliun.
Pada pekan ini tepatnya Kamis (4/3), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 2,5 triliun sedangkan Sukuk Mudharabah dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi ini adalah idA (Single A) dan untuk Sukuk Mudharabah adalah idA(sy) (Single A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 13 Emisi dari 11 Emiten dengan nilai sebesar Rp 11,85 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 427,10 triliun dan 47,5 juta dolar AS yang diterbitkan oleh 130 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp 4.076,55 triliun dan 400,00 juta dolar AS. Selain itu, tercatat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 7,25 triliun.