REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun ini dapat mencapai 4,5-5,5 persen. Menurutnya, kunci upaya mendorong pertumbuhan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19 yakni melalui investasi.
Hal ini disampaikannya saat meresmikan pembukaan rapat kerja nasional XVII HIPMI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3). “Artinya dalam waktu setahun kita harus membalikkan dari minus 2,19 persen menjadi plus 5 persen. Dan bahkan mungkin bisa lebih, asalkan ini kuncinya ada di investasi. Nah Pak Bahlil. Ini kuncinya ada di Pak Bahlil, Kepala BKPM,” kata Jokowi.
Ia mengaku, setiap hari selalu memantau perkembangan investasi di Indonesia melalui Kepala BKPM. Sehingga target yang ditetapkan pun dapat tercapai untuk mendorong pemulihan ekonomi.
“Untung orangnya tenang dan semangat. Kalau endak mungkin drop sudah. Karena tiap hari dikejar terus, ya memang kita harus kejar-kejaran dalam situasi seperti ini,” tambahnya.
Melalui investasi, kata dia, maka akan menciptakan berbagai peluang usaha serta membuka lapangan kerja yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Jokowi pun berpesan agar BKPM dapat menghubungkan para investor baik dari dalam negeri maupun asing dengan para pengusaha daerah.
“Ini sudah saya perintah jadi kalau nanti tidak terlaksana, bapak ibu dan saudara sekalian ngejarnya ke Pak Bahlil. Jangan ke saya lagi. Yang saya tanya, oh ini ada investor masuk ke provinsi ini kerja samanya dengan siapa, saya hanya tanya itu,” ujarnya.
Jokowi mengatakan, melalui hilirisasi dan industrialisasi maka Indonesia akan mampu melakukan transformasi ekonomi. Menurut dia, peluang bisnis dan pasar domestik di Indonesia sangatlah besar.