REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I segera dimulai kontruksinya pada Agustus 2021. Proyek tersebut ditangani perusahaan konsorsium PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur yang dibentuk dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah.
Direktur Operasi Wika Tirta Jaya Hendra Rachmanto mengatakan, produksi SPAM Jatiluhur I sesuai dengan kuota yang ditetapkan. Meskipun, SPAM Jatiluhur I bisa memproduksi lebih banyak.
"Produksinya masih bisa ditingkatkan tapi kita dibatasi kuota dari Perum Jasa Tirta II (pemasok air dari waduk Jatiluhur)," kata Hendra usai penandatanganan perjanjian kerja sama SPAM Regional Jatiluhur I yang disiarkan secara virtual, Jumat (19/2).
Hendra mengatakan, SPAM Jatiluhur I mendapatkan pasokan air baku dari Perum Jasa Tirta II sebanyak 5.000 liter per detik. Untuk itu, produksi SPAM Jatiluhur I juga tergantung kuota yang disediakan dari Perum Jasa Tirta II.
Wika Tirta Jaya berterimakasih dapat berkontribusi dalam proyek SPAM Jatiluhur I dalam memenuhi kebutuhan dasar air bersih bagi masyarakat. "Sebelumnya hanya membantu sebagai pelaksana proyek yang diadakan pemerintah. Tapi kondisi saat ini ada inovasi kreatifitas pembiayaan sehingga bisa ikut berkontribusi," kata Hendra menjelaskan.
Proyek SPAM Jatiluhur I dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto mengatakan, SPAM Jatiluhur I akan menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik untuk empat wilayah.
SPAM tersebut dapat beroperasi dengan distribusi Provinsi DKI Jakarta sebanyak 4.00p liter perdetik. Begitu juga untuk Bekasi sebanyak 300 liter perdetik, Kabupaten Bekasi sebanyak 100 liter perdetik, dan Karawang sebanyak 350 liter perdetik.