REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.
"Tahun ini akan dibangun SPAM pendukung KEK Likupang dengan kapasitas sekitar 20 liter per detik dan memiliki potensi yang bisa dikembangkan lebih dari itu," sebut Kepala Seksi Wilayah I BPPW Sulut, Aljihat di Manado, Ahad (29/1/2023).
Selain menunjang KEK Pariwisata Likupang, kapasitas air 20 liter per detik itu juga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air permukiman di sekitar KEK. Akhir tahun lalu, kata dia, telah diterbitkan opini legal dari Kejaksaan Tinggi bahwa lahan untuk membangun fasilitas air minum tersebut harus disediakan oleh PDAM atau Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara.
"Jadi tidak dari Kementerian PUPR, ini yang akan menjadi pembicaraan supaya bisa clear dan clean sebelum kami mulai pembangunan," sebut Aljihat.
Dia berharap, sembari proses tender berjalan, lahan sudah bisa diselesaikan. Apalagi lahan tersebut di bawah penguasaan PT Perkebunan Nusantara sehingga akan lebih mudah berkoordinasi. Dia merunut, sangat disayangkan pada 2020 dan 2021 anggaran untuk pembangunan KEK Likupang dikembalikan akibat lahan yang tidak clear dan clean.
Dia berharap kejadian seperti ini tidak terjadi, apalagi tahun ini pembangunan SPAM pendukung KEK Likupang tersebut sudah memasuki proses finalisasi tender. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengembangkan destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia, yaitu Borobudur, Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang. Setelah ditetapkan, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terus membangun infrastruktur pendukung di kawasan tersebut.