REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk (MEGA) menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun pada tahun ini. Adapun target ini naik 16 persen dari pencapaian 2020 senilai Rp 3 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan target yang ditetapkan perusahaan mengacu adanya pemulihan ekonomi di dalam negeri. Hal ini seiring telah dimulainya program vaksinasi Covid-19.

"Vaksinasi sudah mulai berjalan, diharapkan ada perbaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (17/2).

Untuk mencapai target tersebut, Bank Mega akan mendorong penyaluran kredit pada tahun ini sebesar Rp 51 triliun atau naik enam persen dari sepanjang 2020 senilai Rp 48 triliun. 

"Laba Bank Mega masih akan terus tumbuh dari pertumbuhan kredit dan pendapatan komisi yang akan kami dorong pada tahun ini," ucapnya.

Sepanjang 2020 Bank Mega membukukan laba bersih Rp 3,01 triliun atau naik 50 persen dari kinerja tahun sebelumnya Rp 2 triliun. Kenaikan laba tersebut didorong dari pendapatan bunga yang mengalami kenaikan menjadi Rp 3,9 triliun dan pendapatan komisi naik ke posisi Rp 2,9 triliun.

Dari sisi penyaluran kredit turun enam persen menjadi Rp 48,5 triliun, dari sebelumnya Rp 51 triliun. Secara komposisi, kredit korporasi masih tumbuh positif dibandingkan segmen lainnya sebesar 55 persen menjadi Rp 26,2 triliun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika