REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatatkan pertumbuhan meski menghadapi persaingan industri yang ketat di tengah situasi pandemi Covid-19. Sepanjang tahun 2020, pendapatan layanan XL Axiata meningkat lebih dari 6 persen dibandingkan tahun 2019.
Dari sisi profitabilitas, EBITDA perusahaan meningkat 31 persen yoy. XL Axiata pun kembali mencetak laba bersih dinormalisasi sebesar Rp 679 miliar. Selama pandemi, perusahaan memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada norma baru.
"Di sepanjang tahun 2020, kami berfokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini melalui keterangan pers, Senin (15/2).
Di sepanjang 2020, Dian menjelaskan, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92 persen, dengan penetrasi smartphone mencapai 89 persen yang merupakan tertinggi secara industri. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp35 ribu menjadi Rp36 ribu.
Sementara itu, pembangunan jaringan data 4G terus berlangsung selama pandemi. Hingga akhir 2020, jaringan data 4G telah mencapai 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia dengan lebih dari 54 ribu Base Transceiver Station (BTS) 4G.