Jumat 21 Mar 2025 11:52 WIB

Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 129 Miliar, Tumbuh Meroket 78 Persen

DPK Bank Jago tercatat mencapai Rp 18,8 triliun pada 2024 atau tumbuh 56 persen.

Staf teller melayani nasabah di Kantor Bank Jago, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Staf teller melayani nasabah di Kantor Bank Jago, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) selama tahun 2024 sebesar Rp 129 miliar atau tumbuh 78 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba 2023 yang sebesar Rp 72 miliar.

“Dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global, menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun, Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga

Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago tercatat mencapai Rp 18,8 triliun pada 2024 atau tumbuh 56 persen yoy dibandingkan dengan perolehan pada 2023 sebesar Rp 12,1 triliun. Penyumbang terbesar DPK berasal dari giro dan tabungan (current account and savings account/CASA) sebesar Rp 10 triliun atau 53 persen dari total DPK. Sedangkan sisanya, 47 persen dari total DPK merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito atau sebesar Rp 8,8 triliun.

Kinerja positif pada penghimpunan DPK ini turut ditopang dari peningkatan pengguna aplikasi Jago di mana jumlah nasabah Bank Jago pada akhir 2024 mencapai 15,3 juta nasabah, termasuk 12,1 juta nasabah funding pengguna aplikasi Jago.

Jumlah pengguna aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah atau tumbuh hampir 50 persen yoy jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang sebanyak 8,1 juta nasabah.

Bank Jago terus menjalankan strategi melalui peningkatan kerja sama dengan mitra ekosistem, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksa dana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan aplikasi Jago, untuk melakukan akuisisi nasabah baru.

Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada akhir 2024 dengan jumlah kredit mencapai Rp 17,7 triliun atau meningkat 36 persen yoy dibandingkan dengan 2023 yang membukukan nilai Rp 13 triliun.

Melalui kolaborasi dengan mitra (partner) seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya, Bank Jago menyampaikan bahwa penyaluran kredit tetap berkualitas yang tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) 0,2 persen.

Pertumbuhan kredit yang berkualitas telah menumbuhkan aset Bank Jago menjadi Rp 28,5 triliun, meningkat 34 persen yoy dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 21,3 triliun.

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat mencapai 44,4 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Arief mengatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Bank Jago selaras dengan fokus bisnis bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta menjaga fundamental dan manajemen risiko yang baik.

“Ini menjadi modal kuat Bank Jago untuk leap forward ke fase pertumbuhan berikutnya,” tutup Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement