Rabu 27 Jan 2021 03:10 WIB

Jumlah Pekerjaan Hilang Akibat Pandemi Melampaui Krisis 2009

Jumlah pekerjaan hilang akibat pandemi mencapai empat kali lipat dari krisis 2009.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pengangguran (ilustrasi)

Seperti dilansir di Al Jazeera, Senin, perempuan, kaum muda dan pekerja dengan keterampilan rendah menjadi kelompok yang berada pada risiko kesulitan ekonomi tertinggi jangka panjang. Mereka akan lama keluar dari masa pengangguran dan bahkan tertutup dari pasar tenaga kerja.

Kehilangan pekerjaan untuk kaum muda pada 2020 mencapai 8,7 persen, signifikan dibandingkan 3,7 persen pada orang dewasa. Dan, ILO menemukan, di manapun wilayahnya, perempuan lebih mungkin keluar dari angkatan kerja dibandingkan laki-laki.

Kepala Unit Strategi Ketenagakerjaan ILO Sher Verick menjelaskan, kerugian pendapatan relatif lebih besar dialami perempuan, kaum muda, pekerja dengan keterampilan rendah dan wiraswasta.

Kaum muda bahkan kini mendapati diri mereka semakin terkucil dari pasar tenaga kerja karena sudah berada dalam krisis tenaga kerja sebelum pandemi. "Banyak orang muda tidak aktif atau keluar dari angkatan kerja karena mereka tertahan selama krisis dan tidak dapat keluar mencari pekerjaan," kata Verick.

Kaum muda dan perempuan juga lebih mungkin dibandingkan kelompok lain untuk bekerja di sektor jasa yang kini terpuruk akibat lockdown selama berbulan-bulan.

ILO mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk berinvestasi dalam meningkatkan partisipasi tenaga kerja. Bagi kaum muda, misalnya, diberikan akses ke program pelatihan yang mengarahkan mereka untuk bekerja di bidang yang sedang berkembang seperti teknologi dan keuangan. Tapi, tentu saja, satu atau dua sektor tidak dapat menggantikan hilangnya ratusan juta lapangan kerja.

Selain berharap pada vaksinasi, ILO menekankan, pemerintah juga harus membuat kebijakan yang adaptif untuk memulihkan lapangan kerja. "Banyak negara telah melakukan kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga ekonomi dari kehancuran. Sekarang, pemerintah harus mencari cara mempromosikan investasi yang dapat memacu penciptaan lapangan kerja secara nyata," ujar Verick.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement