Jumat 15 Jan 2021 05:39 WIB

Indo Premier Bidik 200 Ribu Nasabah Baru pada 2021

Target 100 ribu nasabah baru pada 2020 telah terlampaui di tengah pandemi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi tajam pada 2020 tidak serta merta membuat lesu pasar saham. Harga-harga saham yang sedang murah justru dimanfaatkan oleh calon investor untuk masuk dan memulai investasi sahamnya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi tajam pada 2020 tidak serta merta membuat lesu pasar saham. Harga-harga saham yang sedang murah justru dimanfaatkan oleh calon investor untuk masuk dan memulai investasi sahamnya.

PT Indo Premier Sekuritas melalui aplikasi terkininya IPOT mencatatkan lonjakan signifikan penambahan investor baru pada 2020 lalu. Data internal menunjukkan target 100 ribu nasabah baru pada 2020 terlampaui di tengah pandemi Covid-19. 

Baca Juga

"Nasabah baru tersebut didominasi dari kalangan milenial dan usia produktif 20-35 tahun," kata Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari melalui keterangan resminya, Kamis (14/1). 

Paramita menjelaskan sepanjang 2020 ada penambahan lebih dari 150 ribu nasabah baru di Indo Premier dengan dominasi kalangan milenial dan usia produktif. Investor baru dari kalangan milenial dan usia produktif kepincut masuk di pasar modal karena daya tarik modal awal yang sangat terjangkau dan kemudahan dalam transaksinya yang kini sudah berbasis aplikasi.

"Aplikasi IPOT dengan fitur-fitur unggulannya terbukti menjadi daya pikat investor pemula untuk mendulang cuan dari pasar saham. Aplikasi IPOT dapat diandalkan sejak saat pembukaan pasar. Aplikasi IPOT yang reliable ini memang menjadi salah satu upaya kita untuk terus upgrade sistem dan aplikasi supaya nasabah lebih nyaman bertransaksi," terangnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement