REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025, PT Mandiri Sekuritas mengingatkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing guna memaksimalkan keuntungan. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Okki Ramadhana menjelaskan, pemilihan investasi yang tepat dapat memberikan kestabilan serta potensi keuntungan optimal, meskipun kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan.
Okki menambahkan, ada tiga instrumen investasi utama, yakni saham, obligasi, dan reksa dana. "Obligasi, kalau melihat pasar yang masih fluktuatif, itu memberikan instrumen yang sangat stabil. Sementara saham, kalau kita lihat dalam jangka panjang, itu juga bagus," ujar Okki saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (6/5/2025).
Menurut Okki, jika fundamentalnya bagus, fluktuasi pasar tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Bagi generasi muda, lanjutnya, pilihan investasi sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. "Kalau yang mencari keamanan dan cenderung konservatif, mungkin lebih cocok ke obligasi. Tapi kalau yang lebih agresif, ya bisa pilih saham," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 hanya mencapai 4,87 persen, yang menunjukkan pelambatan dibandingkan dengan kuartal IV/2024. Meskipun demikian, BPS mencatat bahwa seluruh lapangan usaha, kecuali pertambangan, tumbuh positif secara year on year (yoy).