Jumat 01 Jan 2021 14:54 WIB

Inggris Resmi Akhiri Perjalanan dengan Uni Eropa

Perpisahan terjadi 11 bulan setelah Inggris berada pada masa transisi yang tak pasti.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga mengibarkan bendera Inggris dan Uni Eropa
Foto:

Perpisahan ini terjadi 11 bulan setelah Inggris berada pada masa transisi yang penuh dengan ketidakpastian. Kondisi keduanya seperti pasangan yang terpisah, namun masih hidup bersama, saling bertanya-tanya apakah mereka tetap bisa berteman. Kini, Inggris akhirnya resmi keluar.

Brexit menjadi hari yang ditunggu banyak orang sejak Inggris memberikan suara dalam referendum 2016 untuk meninggalkan UE. Tapi, realisasinya justru antiklimaks. Kebijakan lockdown Inggris untuk membatasi penyebaran virus corona membatasi pertemuan massal untuk merayakan maupun berduka atas momen Brexit, meski segelintir pendukung memutuskan bersulang di luar Parlemen ketika lonceng Big Ben berbunyi 11 kali.

Perjanjian perdagangan bebas antara Inggris dengan UE sudah disegel pada malam Natal. Keputusan diambil setelah melalui proses negosiasi menegangkan selama berbulan-bulan untuk memberikan kepastian bahwa Inggris dan 27 negara UE dapat terus membeli dan menjual barang tanpa tarif atau kuota.

Perdagangan bebas akan membantu melindungi 660 miliar pound (894 miliar dolar AS) dalam perdagangan tahunan antara kedua belah pihak dan ratusan ribu pekerjaan yang bergantung padanya.

Tapi, dunia usaha menghadapi tantangannya sendiri. Mereka harus menyiapkan banyak biaya dan dokumen baru, termasuk deklarasi bea cukai dan pemeriksaan perbatasan. Pedagang sedang berjuang untuk mencerna aturan baru yang diberlakukan melalui kesepakatan perdagangan 1.200 halaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement