Senin 28 Dec 2020 14:25 WIB

ICAEW: Ekonomi Indonesia Diprediksi Bangkit di 2021

Pandemi diperkirakan akan meninggalkan bekas luka permanen pada tingkat PDB Indonesia

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto:

Laporan ICAEW menemukan bahwa pemulihan ekonomi pada 2021 tetap bergantung pada pelonggaran lockdown, momentum pemulihan global, dan keberhasilan vaksin virus Corona. Maka, perkembangan baik dalam program vaksinasi akan menjadi barometer penting untuk pertumbuhan di tahun 2021. 

Negara-negara yang berhasil mengendalikan pandemi seperti Vietnam dan Singapura telah menjadi yang terdepan dalam proses pemulihan kawasan. Vietnam diprediksi menjadi satu-satunya ekonomi yang mencatat pertumbuhan positif tahun ini, yaitu sebesar 2,3 persen. 

Sementara, PDB Singapura diperkirakan pulih menjadi 5,7 persen, setelah berkontraksi 6 persen pada tahun 2020 mengikuti ketentuan social distancing yang terus berkurang di bawah Fase 3 mendatang. Perekonomian Thailand diperkirakan akan berangsur pulih dengan asumsi pengeluaran publik berperan lebih besar untuk mendukung pemulihan ekonomi selama sisa tahun 2020 hingga 2021.

Di sisi lain, Filipina telah melalui lockdown yang ketat dan berkepanjangan ditambah dengan respons fiskalnya yang sangat kecil. Dengan keadaan tersebut, PDB Filipina diperkirakan akan turun hampir 10 persen pada tahun 2020, meskipun kemungkinan akan tumbuh 7,8 persen pada tahun 2021 karena pembatasan aktivitas yang mulai dilonggarkan secara bertahap.

"Perhatian terbesar bagi ekonomi Asia Tenggara adalah mencegah gelombang infeksi tambahan, serta secara bertahap mengembalikan kegiatan ekonomi dan masyarakat," kata Mark Billington, ICAEW Regional Director, Greater China and South-East Asia. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement