Selasa 25 Jun 2024 19:37 WIB

Apindo: Mayoritas Pengusaha Pilih tak Ekspansi Saat Ini

Penundaan ekspansi pengusaha jadi salah satu indikator imbas ketidakpastian ekonomi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
  Aktivitas pembangunan konstruksi (ilustrasi). Apindo menyebut pengusaha pilih tidak melakukan ekspansi pada tahun ini.
Foto: Bowo Pribadi
Aktivitas pembangunan konstruksi (ilustrasi). Apindo menyebut pengusaha pilih tidak melakukan ekspansi pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan sekitar 45 persen usaha memilih untuk tidak melakukan ekspansi saat ini. Shinta menilai angka tersebut menjadi salah satu indikator imbas ketidakpastian ekonomi. 

"Kita tidak bisa mengatakan faktornya hanya pelemahan rupiah. Permintaan pasar juga menurun signifikan. Ekspor marketnya juga, di dalam negeri daya beli juga menurun," ujar Shinta dalam kajian bertajuk 'Presiden Baru, Persoalan Lama' di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga

Shinta menyampaikan data survei tersebut menjadi indikasi enggannya para pengusaha untuk bersikap agresif. Menurut Shinta, para pengusaha cenderung melihat kondisi terkini, terkait situasi ekonomi global hingga kebijakan ekonomi di masa transisi.  

"Kalau kita masukkan dalam survei itu banyak juga produsen manufaktur. Nah itu ekspornya juga menurun lumayan, jadi banyak faktornya, tapi saya cuma memberikan indikasi bahwa mereka yang menyatakan tidak akan (ekspansi)," ucap Shinta. 

Shinta mengapresiasi langkah pemerintah menerbitkan undang-undang cipta kerja atau Omnibuslaw dalam menggenjot investasi maupun perekonomian secara keseluruhan. Namun, Shinta menyebut dampak Omnibuslaw baru akan terlihat dalam jangka panjang. 

"Kita angkat topi untuk pemerintah membuat Omnibuslaw. Makanya kita dukung dari awal, cuma implementasinya butuh waktu. Makanya kita awalnya yang terlalu tinggi harapannya, mau semuanya diberesin, akhirnya tidak bisa terjadi di lapangan," kata Shinta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement