REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangkok Bank telah melakukan penempatan dana sebagai setoran modal PT Bank Permata Tbk senilai Rp 10,82 triliun. Hal ini menyusul aksi integrasi PT Bank Permata Tbk dan Bangkok Bank efektif per 21 Desember 2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (21/12) Sekretaris Perusahaan Bank Permata Katharine Grace mengatakan integrasi antara keduanya dilakukan melalui pengalihan aset dengan kualitas baik dan liabilitas tertentu dari Bangkok Bank.
“Integrasi telah menjadi efektif pada 21 Desember 2020. Bank Permata dan Bank Bangkok telah menandatangani berita acara,” ujarnya seperti dikutip.
Menurutnya Bangkok Bank telah melakukan penempatan dana setoran modal senilai Rp 10,82 triliun ke dalam perusahaan. Nantinya dana setoran tersebut merupakan pembayaran modal di muka yang dilakukan Bangkok Bank untuk mengambil bagian atas saham yang akan diterbitkan oleh Bank Permata.
"Saham yang akan diterbitkan selambat-lambatnya dalam waktu lima tahun sejak tanggal efektif," katanya.
Adapun integrasi antara Bank Permata dengan Bangkok Bank Indonesia tidak hanya menyatukan kekuatan dan aset, tetapi juga memperluas kesempatan usaha bagi perseroan, sebagai bank hasil integrasi. Adanya penggabungan, maka Bank Permata sebagai bank hasil integrasi dinilai akan lebih kompetitif dan mampu membawa dampak positif terhadap industri perbankan di Indonesia, dengan struktur modal yang lebih kuat dan jenis produk yang lebih banyak dan konektivitas yang lebih luas dengan nasabahnya.
Ke depan direksi dan dewan komisaris Bank Permata berkeyakinan integrasi akan memberikan manfaat terbaik bagi perusahaan dan juga bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, manajemen, dan karyawan.
"Selain itu integrasi sudah sesuai dengan arsitektur perbankan Indonesia dan akan membantu OJK mewujudkan konsolidasi perbankan," ucapnya.