REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perbankan telah menyiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan nasabah menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2021. Adapun langkah ini untuk menjamin kebutuhan dana nasabah selama periode tersebut.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyiapkan dana tunai senilai total Rp 19,9 triliun selama libur Natal dan Tahun Baru 2021. Dana tunai tersebut disiapkan perseroan sebagai upaya mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai selama libur Natal dan Tahun Baru 2021.
“Kami proyeksikan total dana tunai yang kami siapkan tersebut dapat menjamin tercukupinya kebutuhan dana tunai bagi nasabah selama 14 hari terhitung dari 21 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021,” ujar Sekretaris Perusahaan BTN Ari Kurniaman kepada Republika, Senin (21/12).
Menurutnya selama masa libur panjang tersebut, BTN memproyeksikan ada kebutuhan dana kas sebesar Rp 1,42 triliun per hari. Adapun kebutuhan likuiditas tersebut mencapai 1,35 kali dari maksimal likuiditas kantor cabang.
“Dari total dana yang disiapkan sebanyak 25 persen atau setara Rp 4,9 triliun dialokasikan untuk mesin ATM yang tersebar di Indonesia. Kemudian, sekitar 75 persen sisanya atau setara Rp 14,9 triliun dialokasikan untuk kas kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas BTN,” ucapnya.
Selain itu, menurut Ari, alokasi dana tersebut juga telah memperhitungkan peningkatan transaksi digital channel delivery BTN. Perseroan juga telah memperhitungkan pengurangan jumlah hari libur.
“Nasabah juga dapat dengan mudah menggunakan fasilitas mobile banking BTN kapan saja, dimana saja dengan mudah dan cepat dapat digunakan untuk menambah kenyamanan nasabah dalam bertransaksi khususnya selama liburan berlangsung,” ucapnya.
Sementara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 15,1 triliun. Alokasi tersebut turun 8,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan penurunan disebabkan dampak pandemi yang akan mengurangi belanja masyarakat pada periode libur natal dan tahun baru. “Kami melihat faktor pembatasan sosial dan kampanye di rumah untuk menekan penyebaran virus corona yang membuat masyarakat lebih memilih untuk bertransaksi nontunai,” ucapnya.
Bank Mandiri juga mengantisipasi puncak kenaikan transaksi nasabah yang diperkirakan pada 16-31 Desember, sehingga akan dilakukan optimalisasi limit pengisian mesin ATM pada periode tersebut. Pada periode libur Natal 24-27 Desember 2020, Bank Mandiri juga akan mengoperasikan sebanyak 160 cabang.
"Aplikasi Mandiri Online, misalnya, kini sudah dapat melayani hampir semua transaksi nasabah seperti pemindahan dana, pembukaan rekening, pemblokiran dan pembukaan blokir, monitoring perpindahan dana, serta transaksi pembayaran, termasuk dengan scan QRIS," ucapnya.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 14,5 triliun. Alokasi ini juga menurun sekitar Rp 2 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Penurunan itu salah satunya disebabkan adanya perubahan transaksi nasabah di masa pandemi Covid-19 yang beralih ke transaksi non tunai atau e-channel. Penurunan juga karena adanya tren shifting transaksi nasabah," ujar Direktur Bank BNI Ronny Venir.
Menurutnya dari total dana tunai sebesar Rp 14,5 triliun sekitar Rp 8,6 triliun bakal dialokasikan untuk kebutuhan pengisian di mesin ATM atau CRM perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia. "Secara geografis sebesar Rp 2,5 triliun atau 17 persen dari total uang tunai dialokasikan untuk kebutuhan uang tunai nasabah di Jabodetabek," ucapnya.