REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, mengatakan, produk-produk dalam negeri yang dihasilkan langsung UMKM lokal harus semakin dikenal masyarakat. Pandemi Covid-19 seharusnya dapat mendorong inovasi agar kontribusi produk UMKM di pasar domestik semakin besar.
Ia mengakui, pandemi memang membuat dampak yang sangat luar biasa karena ruang gerak dibatasi. Tapi tidak dengan gagasan dan pikiran.
"Pandemi tidak akan menghalangi kreasi dan inovasi karya-karya UMKM," kata Wishnutama dalam Jumpa Pers Anugrah Bangga Buatan Indonesia, Jumat (20/11).
Ia mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo sejak awal pandemi, masyarakat harus mulai bangga terhadap produk lokal. Karena itu, pemerintah sejak Mei lalu membuat gerakan Bangga Buatan Indonesia agar posisi UMKM dapat bertahan bahkan meningkat di masa pandemi.
"Saya dorong UMKM agar tetap berkarya, berinovasi, dan bertransformasi untuk hasilkan produk barnag dan jasa," kata dia.
Wishnutama mengatakan, jika UMKM lokal terus menghasilkan produk yang dibutuhkan pasar, potret UMKM tentunya akan semakin baik di tengah masyarakat. Hal itu dalam jangka panjang diyakini akan memberikan kebanggan bagi masyarakat dalam menggunakan produk lokal.
Meningkatkan penetrasi digital dalam kegiatan sehari-hari juga harus dimanfaatkan. Ekosistem digital yang ada sangat terbuka untuk digunakan sebagai media promosi.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Plate, menambahkan, saat ini negara-negara cenderung melakukan deglobalisasi untuk melindungi produk UMKM agar fokus pada kekuatan dalam negeri.
Adapun peran Kominfo, Johnny mengatakan, fokus pada pendampingan dan gerakan agar semakin banyak pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Gerakan Bangga Buatan Indonesia, kata Johnny, menjadi salah satu cara pemerintah untuk menyadarkan masyarakat terhadap adanya UMKM lokal yang perlu didukung.
"Ini akan meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia yang seharusnya bangga dan manfaatkan hasil produksi dalam negeri," kata Johnny.