REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana memodernisasi penjualan tiket atau penyeberangan ferry di lintasan Ajibata-Ambarita atau kawasan pariwisata ke Danau Toba. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan, upaya modernisasi penjualan tiket penyeberangan ferry sesuai denhan regulasi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik, yang akan diterapkan di seluruh lintasan dan pelabuhan yang dikelola oleh ASDP.
"Mulai 28 Oktober 2020, penjualan tiket ferry di lintasan Ajibata-Ambarita akan berbasis QR Code dengan metode pembayaran selain tunai juga dapat menggunakan kartu uang elektronik," kata Ira dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (27/10).
Ira mengatakan, lintasan Ajibata-Ambarita yang dilayani KMP Ihan Batak merupakan salah satu jalur tersibuk menuju destinasi pariwisata favorit Danau Toba. Ira mengungkapkan, dengan penerapan digitalisasi tersebut terjadi perubahan dari yang sebelumnya menggunakan karcis fisik menjadi tiket berbasis QR Code dengan pembelian masih secara go show.
"Kini metode pembayaran juga dimodernisasi dengan non tunai menggunakan kartu uang elektronik yang dilakukan bertahap dalam masa transisi digitalisasi lintasan ini," tutur Ira.
Ira menegaskan, pembayaran dengan nontunai atau kartu uang elektronik menjadi salah satu opsi yang dibuka dalam masa transisi digitalisasi selain pembayaran tunai. Tentunya, kata dia, tidak ada biaya tambahan yang dikenakan kepada pengguna jasa.
"Hanya saja, untuk biaya pembelian dan pengisian ulang kartu uang elektronik mengikuti ketentuan bank penerbit dari masing-masing kartu prepaid tersebut," jelas Ira.
ASDP melayani lintasan Ajibata - Ambarita dengan mengoperasikan KMP Ihan Batak sejak 27 Desember 2018. Ira mengatakan, hingga saat ini antusiasme pengguna jasa sangat tinggi dengan kehadiran kapal berukuran 546 Gross Tonage (GT) yang dibangun pertama kali oleh Kementerian kawasan tersebut.