Senin 19 May 2025 18:52 WIB

ASDP Catat 3 Juta Pengguna Ferizy per Mei 2025

ASDP mencatat adanya penurunan transaksi offline dan pembelian langsung di pelabuhan.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Reservasi tiket kapal Ferry melalui Ferizy.
Foto: asdp
Reservasi tiket kapal Ferry melalui Ferizy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat jumlah pengguna platform pemesanan tiket daring Ferizy telah menembus tiga juta per Mei 2025. Peningkatan ini disebut sebagai hasil dari perluasan transformasi digital yang dilakukan perusahaan sejak 2020.

“Pengguna Ferizy terus bertambah, terutama di lintasan utama seperti Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, dan Padangbai–Lembar,” kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).

Baca Juga

Menurutnya, penggunaan Ferizy di lintasan-lintasan tersebut kini mencapai lebih dari 90 persen dari total transaksi harian. Angka ini meningkat signifikan saat musim puncak, seperti Angkutan Lebaran 2025 yang mencatat lebih dari dua juta pergerakan penumpang dalam dua pekan.

Shelvy menjelaskan, digitalisasi ASDP tidak hanya diterapkan pada pemesanan tiket, tetapi juga pada proses operasional lain seperti check-in dan pemantauan data kendaraan serta penumpang secara real-time. Saat ini, lebih dari 70 persen aktivitas operasional ASDP telah terdigitalisasi.

“Hal ini mempercepat proses pengambilan keputusan dan mengurangi antrean di pelabuhan,” ujarnya.

Ferizy juga telah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran elektronik, seperti dompet digital, virtual account, dan QRIS. Tiket dapat dipesan melalui situs www.ferizy.com, trip.ferizy.com, serta aplikasi Ferizy di Play Store dan App Store.

ASDP mencatat adanya penurunan transaksi offline dan pembelian langsung di pelabuhan, seiring dengan meningkatnya penggunaan sistem digital. Selain efisiensi, integrasi sistem juga membantu peningkatan akurasi data penumpang dan logistik.

“ASDP saat ini mengoperasikan lebih dari 226 kapal, 304 lintasan, dan 27 cabang di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah 3T,” kata Shelvy.

Ia menambahkan, digitalisasi juga ditujukan untuk meningkatkan akses terhadap layanan penyeberangan di berbagai wilayah, terutama yang belum terjangkau moda transportasi lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement