REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan hingga kuartal ketiga 2020, reverse replacement ratio (RRR) migas mencapai 69,6 persen.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan hingga akhir tahun RRR ditargetkan berada pada posisi 132 persen. Dengan demikian, jumlah cadangannya lebih besar dibanding migas yang diterus menerus disedot. "Target kita selalu di atas 100 persen sehingga migas yang diambil (produksi) enggak di atas cadangan yang ada," kata Dwi dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10).
Ia menjelaskan apabila target tersebut bisa tercapai, maka dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut akan rasio temuan cadangan lebih tinggi daripada yang diproduksi. Sebab dia mengatakan di tahun-tahun sebelumnya, RRR berada di level 60-an persen.
Dengan posisi RRR tersebut artinya jumlah temuan cadangan migas hingga September masih berada di bawah produksi saat ini. Dalam catatan SKK Migas, RRR hingga September sebesar 514 juta barel setara minyak (mmboe).
Sementara produksi rata-rata hingga September 1,9 juta barel setara minyak per hari (mboepd) dengan minyak sebesar 719,2 ribu barel per hari (bph) dan gas 6.734 juta standar kaki kubik per hari (mmcfd).
Posisi saat ini temuan cadangan disumbang dari plan of development (POD) I Petapahan B, outer port limit (OPL) Bangadua, OPL NE Intan, OPL South Sembakung, Banyu Urip, Soka G Kembang dan Temelat, POD Paus Biru, OPL Paku Gajah, POD Tempino P-2, POD Bajubang, Senoro, OPLL W est Natuna, OPL KE-30, POD Tambakboyo, dan OPL Salawati.
Adapun cadangan minyak saat ini mencapai 3,8 miliar barel dan gas 77 triliun kaki kubik (tcf). Dwi mengatakan usia cadangan minyak bisa bertahan untuk 17 tahun ke depan, sementara gas untuk 35 tahun mendatang.
Sementara itu dari hasil eksplorasi yang dilakukan terdapat temuan sumber daya (recoverable resources) migas dengan total 109 juta barel setara minyak. Baru-baru ini juga terdapat satu penemuan migas baru di Cekungan Naruna Barat yaitu di umur Ekplorasi Medco Sout Natuna Sea B West Belut-01. Saat ini tengah dilakukan testing dengan potensi sumber daya mencapai 99 miliar kaki kubik (bcfg)/15,2 mmboe.