REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) berkomitmen meningkatkan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak serta gas bumi (migas) dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Langkah ini ditempuh untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mewujudkan target swasembada energi yang sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintah.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, dari sekitar 120 cekungan migas yang ada di Indonesia, baru sekitar 65 cekungan eksplorasi dan 20 cekungan produksi yang dimanfaatkan. Menurutnya, potensi besar tersebut menjadi peluang strategis bagi Pertamina untuk memperluas operasi dan menambah cadangan migas nasional.
“Indonesia masih menyimpan banyak potensi migas. Sebagian besar sumber energi itu berada di wilayah timur dan sudah masuk ke kawasan laut dalam, sehingga memerlukan investasi besar, teknologi mutakhir, dan kemitraan dengan perusahaan migas global,” ujar Simon pada peringatan setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, di Jakarta, dikutip Selasa (21/10/2025).
Pertamina terus memperkuat kegiatan di sektor hulu melalui penerapan teknologi baru, serta intervensi di sumur-sumur eksplorasi untuk meningkatkan produktivitas lapangan. Perusahaan juga menggencarkan kolaborasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) guna mendorong pencapaian target produksi minyak bumi 1 juta barel per hari pada 2029.
Selain pengembangan di wilayah kerja eksisting, Pertamina tengah menyiapkan strategi eksplorasi terintegrasi yang mencakup survei seismik, analisis geologi, dan pemetaan potensi lapangan baru. Program ini diharapkan memperluas basis cadangan nasional dan memperkuat ketahanan pasokan energi dalam jangka panjang.
Pertamina juga menyeimbangkan strategi pertumbuhan melalui optimalisasi bisnis konvensional dan pengembangan energi baru terbarukan. Pendekatan ini dijalankan dengan konsep dual growth strategy agar ketahanan energi tetap terjaga sembari mendukung transisi menuju energi hijau.
“Pertamina memiliki tanggung jawab bukan hanya mencari laba, tetapi memastikan energi tersedia bagi rakyat dan menopang kemandirian bangsa,” kata Simon.
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, Pertamina terus memperluas penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini operasi. Langkah tersebut menjadi fondasi bagi perusahaan untuk menyeimbangkan eksplorasi energi fosil dengan pengembangan energi bersih menuju target net zero emission 2060.