REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa seluruh jajaran di Kementerian Keuangan harus mampu adaptif, responsif, dan peduli dalam mengatasi pandemi Covid-19. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Peringatan Hari Oeang RI ke-74 di Jakarta, Jumat (2/10).
Sri Mulyani menyatakan sikap adaptif dapat dilakukan melalui pengelolaan instrumen APBN yang harus bisa fleksibel dalam merespons tantangan Covid-19 namun tetap dengan tata cara yang benar. “Dalam pengelolaan keuangan negara tools atau instrumen APBN harus adaptif bahkan sangat berubah dan mengubah diri kita untuk merespon kondisi tantangan Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, ia menuturkan sikap responsif bisa tergambarkan melalui perubahan APBN yang dilakukan untuk membantu masyarakat menangani dampak pandemi Covid-19.
Ia menyebutkan, respons untuk membantu masyarakat dapat diberikan berupa fokus penggunaan APBN untuk bidang kesehatan, jaminan sosial, bantuan UMKM dan dunia usaha serta pemerintah daerah. “Itu dilakukan agar bangkit kembali. Itu semua dilakukan secara respon dan peduli,” tegasnya.
Sri Mulyani melanjutkan, untuk sikap peduli bisa diterapkan oleh masing-masing jajaran Kemenkeu untuk melalukan pengaturan keuangan negara dalam rangka menjaga daya tahan RI di tengah krisis pandemi. “Kita lakukan adjustment untuk menjaga daya tahan RI dan keuangan negara agar kita bisa mengatasi Covid-19 yang luar biasa menantang dan berat. Insya Allah dengan ikhtiar dan doa bisa mengatasinya,” katanya.