Kamis 17 Sep 2020 19:34 WIB

Perekonomian Global Baru Bisa Pulih Setelah Lima Tahun

Pandemi menghantam negara-negara miskin lebih keras dibandingkan negara kaya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Warga beraktivitas di salah satu pemukiman kawasan Bandung, Jawa Barat (ilustrasi). Bank Dunia memperkirakan pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona baru terjadi dalam lima tahun ke depan.
Foto: ANTARA/NOVRIAN ARBI
Warga beraktivitas di salah satu pemukiman kawasan Bandung, Jawa Barat (ilustrasi). Bank Dunia memperkirakan pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona baru terjadi dalam lima tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kepala Bank Dunia Carmen Reinhart mengatakan mungkin butuh lima tahun perekonomian global pulih dari dampak krisis pandemi virus corona. Tapi ia juga mengatakan ada beberapa faktor yang dapat pulih lebih cepat.

"Mungkin rebound (pemulihan) dapat lebih cepat ketika semua langkah pembatasan yang terkait karantina nasional dicabut. Namun, untuk sepenuhnya pulih butuh waktu lima tahun," kata Reinhart, dalam konferensi jarak jauh yang digelar di Madrid, Spanyol, seperti Reuters, Kamis (17/9).

Baca Juga

Reinhart mengatakan, resesi yang disebabkan pandemi virus corona akan terjadi lebih lama di beberapa negara dibanding negara lainnya. Krisis ekonomi ini juga akan memperburuk ketimpangan ekonomi.

Sebab, katanya, krisis ekonomi akibat pandemi virus corona menghantam negara-negara miskin lebih keras dibandingkan negara kaya. Reinhart menambahkan, untuk pertama kali dalam 20 tahun angka kemiskinan global meningkat.

Sementara itu sebelumnya, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi, ekonomi global tidak akan seburuk yang diperkirakan sebelumnya, terutama di Amerika Serikat dan China. Tapi krisis pandemi virus corona membuat banyak negara akan mengalami penurunan yang belum pernah mereka alami sebelumnya.

Dalam laporan OECD Economic Outlook, Interim Report September 2020 disebutkan, pada tahun ini Produk Domestik Bruto (PDB) diproyeksikan turun 4,5 persen. Sedikit lebih baik dibandingkan kontraksi enam persen yang diperkirakan pada Juni. Ekonomi global akan kembali pulih dan tumbuh lima persen tahun depan.

OECD memberikan catatan, prospek itu masih bergantung pada ketidakpastian yang cukup besar karena pandemi masih terus berlanjut. Prospek OECD juga mengasumsikan, wabah lokal sporadis akan berlanjut dan vaksin belum tersedia sampai akhir 2021. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement