REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, melakukan panen padi sekaligus menjamin ketersediaan pupuk untuk petani di Kabupaten Indramayu. Dalam kunjungan itupun, Syahrul menyalurkan bantuan untuk Kabupaten Indramayu senilai Rp 19,2 miliar.
"Indramayu adalah pertanian percontohan yang ada dan terbaik di seluruh Indonesia," ujar Syahrul, dalam acara panen padi di Desa Karang Tumaritis, Kecamatan Hautgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (5/9).
Syahrul menyatakan, kehadirannya itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo agar selalu turun ke petani dan menyelesaikan masalah dengan cepat. Produksi pangan harus tetap terjaga walau dihadapkan pada tantangan apapun.
Sektor pertanian saat ini menjadi penopang perekonomian Indonesia. Sesuai data BPS pada kuartal II, PDB sektor pertanian mencapai 16,4 persen sehingga menjadi sektor yang mampu menyerap tenaga kerja, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Ia menyebut, ke depan, perdagangan yang terbuka adalah pertanian. Artinya, sektor pertanian juga membuka lapangan kerja. "Siapa saja yang mau berkeringat, siapa saja yang mau dapat uang, maka turun ke lapangan. Kerja di pertanian sangat terbuka," ujar Syahrul.
Syahrul menjelaskan, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam sektor pertanian. Di antaranya, sistem irigasi, varietas bibit unggul yang digunakan, kecukupan pupuk serta SDM petani yang mau bekerja di sawah.
Untuk membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern, Kementan pun membentuk korporasi pertanian. Korporasi itu ditunjang oleh fasilitas permodalan atau dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan dan off-taker yang menjamin harga panen yang menguntungkan petani.
"Menghadapi situasi ekonomi dunia yang melemah, mudah-mudahan Indonesia tetap bangkit makin membaik karena ada pertanian yang menopangnya dan Indramayu termasuk yang cukup bagus ini," kata Syahrul.