REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan solusi pasti dalam meningkatkan ekonomi rakyat. Sektor pertanian merupakan penopang utama dalam memulihkan ekonomi nasional paska pandemi Covid 19.
Karena itu, menurut Mentan, gerakan diverfikasi pangan adalah pilihan pasti dalam membangun kekutan ketahanan dan kedaulatan pangan.
"Saya ingin semua UMKM yang bisa dilakukan ekspornya dibuatkan one day with Coffe and food and cake from Indonesia disemua benua yang ada di dunia," ujar Mentan saat menghadiri ekspose pangan lokal UMKM di halaman Gedung PIA Kementan, Jakarta, Rabu (19/8).
Mentan mengatakan, saat ini pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Kementerian dan lembaga lain untuk penguatan ekspor.
"Saya sudah bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri supaya produk UMKM yang non beras yang layak akan kita dorong ekspor," katanya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir melalui vedeo virtual mengaku akan terus mendukung gerakan diversifikasi pangan secara menyeluruh. Dukungan itu salah satunya dengan menggerakan petani di Jawa Timur untuk menanam pangan lokal yang memiliki nilai jual.
Menurut Khofifah, Indonesia sudah saatnya merubah pandangan masyarakat terhadap pangan lokal yang dinilai tidak menguntungkan.
"Sekitar 97 persen masyarakat Jawa timur makanan pokoknya masih nasi, kalo makan selain nasi masyarakat dinilai belum sejahtera. Persekftif seperti ini yang haus diubah seolah-olah kalo belum makan nasi standar kesejahteraan kita belum tercapai," katanya.
Oleh karena itu, Khofifah berharap Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan kerjasamanya dengan Kementerian Sosial untuk melakukan sosialisasi terhadap pangan lokal.
"Kami ingin ada kerjasama dengan Kementerian sosial untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat sehingga nanti diversifikasi pangan ini cakupan bisa lebih luas lagi," tutupnya.