Sabtu 25 Jul 2020 14:37 WIB

Penjualan Es Krim Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Penjulan es krim meningkat kemungkinan adalah akibat lockdown.

Rep: Puti Almas/ Red: Fuji Pratiwi
Logo unilever. Unilever mengatakan selama pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19, penjualan produk es krim mengalami peningkatan pesat.
Foto: wikipedia
Logo unilever. Unilever mengatakan selama pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19, penjualan produk es krim mengalami peningkatan pesat.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Unilever mengatakan selama pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19, penjualan produk es krim mengalami peningkatan pesat. Di antara merek produk es krim dari perusahaan ini yang terkenal adalah Ben & Jerry's dan Magnum. 

Menurut laporan, konsumsi es krim selama pandemi Covid-19 meningkat kemungkinan adalah karena aturan pembatasan maupun karantina wilayah (lockdown) yang ditetapkan. Kondisi itu mengharuskan orang-orang tetap berada dalam rumah dan memicu peningkatan penjualan bahan makanan. 

Baca Juga

Banyak orang membeli berbagai makanan untuk disajikan selama berada di rumah. Tak jarang, mereka memanjakan diri dengan mengkonsumsi makanan seperti di restoran yang terdiri mulai dari hidangan pembuka, hingga penutup. Karena itu, es krim menjadi salah satu yang tak terlewatkan. 

"Konsumen makan lebih banyak sup, menggunakan lebih banyak bahan makanan, dan menemani makanan mereka dengan mayones dan es krim sebagai makanan penutup," kata CEO Unilever, Alan Jope, dalam laporan terhadap CNN seperti dilansir The Jerusallem Post, Sabtu (25/7).

Secara khusus, penjualan produk-produk es krim dari Unilever naik sebesar 15 persen pada semester pertama tahun ini. Kemudian pada kuartal kedua meningkat menjadi 26 persen, untuk tingkat konsumen yang makan es krim di rumah. 

Perusahaan mencatat penjualan es krim secara ritel secara signifikan mengimbangi kerugian penjualan ke restoran dan ruang publik lainnya. Saham Unilever saat ini dilaporkan bernilai 155 miliar dolar AS, yang menempatkan nilai mereka di depan pengembang vaksin Astrazenec.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement