Rabu 15 Jul 2020 14:25 WIB

Pemprov Riau Tagih Janji Jokowi Soal Blok Rokan

Pemerintah daerah mendapatkan hak partisipasi sebesar 10 persen di Blok Rokan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Blok Rokan, Riau
Foto: migas.bisbak.com
Blok Rokan, Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal keterlibatan BUMD dan pengusaha lokal untuk bisa mendapatkan keuntungan lebih ketika pengelolaan Blok Rokan kembali ke negara. Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menjelaskan pasca alih kelola Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina maka semestinya keberpihakan negara terhadap daerah juga lebih besar.

Harapannya, kata Edy, dengan adanya Participating Interest (PI) sebesar 10 persen saat alih kelola bisa memberikan manfaat lebih besar untuk provinsi Riau. "Terkait BUMD Riau ini berkaitan juga dengan masa akhir kontrak Chevron, harapan kita pada 2022 yang masuk dalam wilayah kerja Rokan sudah bisa menerima dividen dari PI 10 persen tersebut," ujar Edy dalam sebuah diskusi daring, Rabu (15/7).

Baca Juga

Edy menambahkan, pihaknya berharap lewat alih kelola nanti para pengusaha lokal serta masyarakat Riau diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pelaksanaan proyek maupun sumber tenaga kerja.

Ia bahkan menjelaskan, penurunan harga minyak yang terjadi di tahun ini sebagai imbas pandemi Covid-19 turut berdampak pada APBD Provinsi Riau. Pasalnya, APBD seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau sekitar 65 persen hingga 80 persen masih bergantung dari dana bagi hasil migas.

Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau, Chaidir bahkan meminta jatah kursi komisaris di Pertamina Hulu Rokan dari Pemerintah dan Pertamina. Hal ini kata Chaidir merupakan janji Presiden Jokowi pada kampanye.

"Saya ingatkan janji adalah utang pak Presiden. Presiden berjanji memberikan kesemapatan kepada Putra Melayu Riau untuk menjadi komisaris di Pertamina," ujar Chaidir.

Ia juga berharap komitmen Pertamina untuk melibatkan pengusaha lokal untuk ikut serta dalam pengembangan Blok Rokan bukan isapan jempol semata. Ia berharap pengusaha lokal bisa mendapatakn bagian dari kegiatan ekonomi di Blok Rokan.

"Kepada pertamina hulu rokan kami harakan kerja sama business to business (b to b) mendorong BUMD Riau dalam penglolaan wilayah kerja migas, memberikan kesempatan untuk menjadi mitra di Blok Rokan," ujar Chaidir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement