REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bervariasi pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/4). Indeks saham menguat 0,27 persen ke level 4.932,35 setelah sebelumnya dibuka melemah di zona merah pada posisi 4.898,48.
Penguatan IHSG ini sejalan dengan pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) yang kompak melaju di teritori positif. Dow Jones naik 0,59 persen, S&P 500 naik 0,65 persen dan Nasdaq menguat 1,11 persen.
Kepala Riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma mengatakan pelaku pasar menimbang data peningkatan kasus Covid-19 dan data ekonomi yang mulai membaik. "Pelaku pasar berharap bila ada penutupan kembali hanya parsial pada zona merah saja sehingga roda ekonomi terus berjalan," kata Suria.
Di sisi lain, pasar akan mendapat tekanan dari potensi resesi dalam negeri. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan jika setelah relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masyarakat tidak berbelanja maka Indonesia bisa masuk resesi dengan proyeksi PDB 2020 di rentang minus 0,14 persen hingga 1 persen.
Pembacaan awal indeks PMI di sejumlah negara akan dirilis hari ini. Pagi ini dimulai dari PMI Flash Australia Manufacturing, Service dan Composite sebesar 49,8; 53,2 dan 52,6. Ketiganya menunjukkan peningkatan signifikan dari bulan sebelumnya.
Selain Australia, beberapa negara lain yang juga akan merilis pembacaan awal (flash) PMI pada sepanjang hari ini adalah Jepang, Prancis, Jerman, Eropa, Inggris dan AS. AS juga akan merilis data penjualan rumah baru pada bulan Mei.
Pagi ini Indeks Nikkei dibuka dan diperdagangankan di zona positif yang menguat 0,85 persen. Demikian juga Indeks Kospi naik 0,97 persen. Suria mengatakan penguatan bursa AS semalam serta bursa regional pagi ini, diharapkan mampu membawa IHSG ikut menguat.