REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (18/6). Indeks saham melemah 0,40 persen ke level 4.968,17. Pelemahan IHSG ini sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang rata-rata terkoreksi di bawah 1 persen.
Data ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 yang mengalami kontraksi merupakan sentimen dalam negeri yang cukup mempengaruhi pergerakan IHSG. Kontraksi ini terutama disebabkan terdampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
"Hal ini dinilai menjadi tanda-tanda bahwa stimulus Covid-19 tidak terlalu berdampak saat ini," kata Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Kamis (18/6).
Berdasarkan data, anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengalami pembengkakan menjadi Rp 695,2 triliun dari nilai anggaran semula Rp 641,17 triliun. Dari total anggaran tersebut, alokasi untuk pembiayaan korporasi berubah menjadi
Rp 53,57 triliun.
Pemerintah dinilai sedang mengalami kesulitan fiskal yang cukup besar akibat pandemi Covid-19. Sehingga anggaran PEN difokuskan pada pelaku UMKM, bukan kepada BUMN. UMKM saat ini menjadi kontributor paling besar pada pertumbuhan ekonomi.
Pada kuartal II diproyeksikan PDB masih akan tertekan dimana dampak dari stimulus saat ini dinilai belum optimal. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi hingga 3,1 persen pada kuartal II-2020.
"Kami menilai kontraksi ini dipicu oleh penerapan PSBB di sejumlah kota di Indonesia pada kuartal II-2020," kata Nico.
Berdasarkan analisa teknikal, Nico melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan perdagangkan pada level 4.942-5.065. Menurut Nico, sentimen terkait pertemuan Bank Indonesia akan memberikan warna tersendiri bagi IHSG.