REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kaltim, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) mengekspor sebanyak 5.000 metrik ton (MT) amoniak produksinya ke Pelabuhan Isabel, Leyte, Filipina, Senin (22/6). Ekspor menggunakan Kapal MT Salmon Mustafa, yang merupakan kapal pengangkut amoniak terbesar milik PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog).
Direktur Komersil Pupuk Kaltim Gatoet Gembiro Noegroho yang melepas ekspor dari Bontang, Kalimantan Timur, bersama Direktur Utama Pilog Budi Asikin, menjelaskan ekspor amoniak merupakan upaya perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor produk berkualitas internasional, sekaligus untuk menambah devisa negara.
"Ekspor amoniak juga merupakan kebanggaan bagi Pupuk Kaltim, karena membuktikan produk perusahaan memiliki daya saing tinggi dan diterima pasar internasional," kata Gatoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Ekspor kali ini yang menggunakan metode Cost and Freight (CFR), dari sebelumnya dilaksanakan secara Free on Board (FoB) sengaja dipilih untuk mengoptimalkan sinergi antara perusahaan dengan Pilog, yang juga anak usaha Pupuk Indonesia.
"Ini pertama kali Pupuk Kaltim bersinergi dengan Pilog untuk rute luar negeri, dari sebelumnya hanya untuk pengangkutan dalam negeri. Melalui CFR, diharapkan sinergi antar anak usaha Pupuk Indonesia terus meningkat secara optimal," imbuh Gatoet.
Terealisasinya penjualan ekspor amoniak dengan metode CFR, diharapkan jadi pembuka jalan untuk kelanjutan sinergi jangka panjang antara Pupuk Kaltim dengan Pilog, atau dengan anak usaha Pupuk Indonesia lainnya.
Sinergi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kinerja tiap anak perusahaan guna mendukung kinerja Pupuk Indonesia secara optimal.
Gatoet juga berharap kegiatan ekspor Pupuk Indonesia Grup dapat mendorong komitmen BUMN untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan Pupuk Kaltim senantiasa berupaya menghadirkan produk berkualitas agar mampu menyasar pangsa pasar yang jauh lebih luas.
"Semoga seluruh upaya yang dilakukan mampu meningkatkan kinerja industri pupuk nasional secara menyeluruh,” pungkas Gatoet.