Selasa 19 May 2020 13:10 WIB

BSD Bukukan Peningkatan Aset Rp 5,66 Triliun

BSD meraup pendapatan usaha pada Kuartal I 2020 sebesar Rp 1,49 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
BSD City.
Foto: industry.co.id
BSD City.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk, berhasil meningkatkan Jumlah Aset sebesar Rp 5,66 triliun atau sebesar 10 persen menjadi Rp60,11 triliun pada Kuartal I 2020. Kenaikan Jumlah Aset tersebut memperlihatkan bahwa BSDE memiliki kekuatan fundamental yang kokoh.

Kenaikan Jumlah Aset terutama dikontribusikan dari akun kas dan setara kas sebesar Rp 10,42 triliun, meningkat signifikan Rp 3,56 triliun atau 52 persen dibandingkan pada akhir tahun 2019. Peningkatan kas dan setara kas dikontribusikan dari penerbitan Utang Senior pada 23 Januari yang lalu sebesar 300 juta dolar AS.

Baca Juga

“Sementara itu, pendapatan usaha pada Kuartal I 2020 tercatat Rp 1,49 triliun. Pendapatan masih didominasi oleh penjualan residensial”, papar Direktur BSDE, Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/5). 

Sebanyak 53 persen dari total Pendapatan Usaha disumbangkan oleh penjualan produk residensial yang meningkat secara signifikan year-on-year sebanyak 29 persen atau setara dengan Rp180 miliar. Hal tersebut disebabkan terutama karena pembelian rumah yang sudah dibayarkan secara penuh dan diserah terimakan kepada pembeli.

Pendapatan Usaha dari rumah tapak sebagian besar berasal dari BSD City, yang diikuti oleh proyek-proyek di bawah Entitas Anak, yaitu Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya, Legenda Wisata dan Grand City Balikpapan.

Pendapatan Usaha terbesar kedua berasal dari penjualan produk komersial (apartemen dan ruko) yang memberikan kontribusi sebesar 21 persen yang setara dengan Rp315 miliar, diikuti oleh penjualan tanah sebesar 2 persen atau sekitar Rp28 miliar. Sedangkan sisa kontribusi sebesar 24 persen dihasilkan dari sewa kantor dan mal, estate management serta hotel dan arena rekreasi.

Laba Bersih tercatat mengalami penurunan sebesar Rp358,59 miliar atau 58 persen menjadi Rp259,65 miliar pada Kuartal I – 2020 ini. Penurunan ini terjadi dikarenakan penurunan Pendapatan Usaha, di sisi lain biaya operasional dan beban bunga mengalami kenaikan. Di samping itu, juga terdapat penyesuaian atas penerapan PSAK terbaru Nomor 71, 72 dan 73.

Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, BSDE membukukan marketing sales sebesar Rp1,79 triliun atau 25 persen dari target tahun 2020 senilai Rp7,2 triliun. Kinerja marketing sales ini ditopang oleh beberapa peluncuran produk baru sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, yakni 4 produk residensial dan 2 produk komersial serta penjualan lahan.

Penjualan residensial pada Kuartal I 2020 tercatat Rp 1,06 triliun atau memberikan kontribusi 59 persen dari total marketing sales. Penjualan ini berasal dari penjualan klaster Mozia, Savia, Greenwich, Vanya Park, Fleekhauz, Nava Park, The Zora di BSD City serta Grand Wisata Bekasi.

Sementara itu, penjualan dari produk komersial mencapai Rp734 miliar atau berkontribusi 41persen dari total marketing sales. Penjualan di segmen ini terdiri dari penjualan lahan komersial sebesar Rp525 miliar yang sebagian besar berasal dari penjualan lahan di

BSD City.

“BSD City masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total marketing sales yaitu 72 persen, Grand Wisata sebesar 10 persen dan diikuti masing-masing oleh Nava Park 6 persen, The Zora 4 persen, Kota Wisata 3 persen dan Taman Banjar Wijaya 2 persen”, ujar Hermawan.

BSDE akan terus melanjutkan penjualan berupa proyek-proyek yang telah berjalan sepanjang 3 bulan pertama ini. Selain itu, BSDE sedang dengan gencarnya memasarkan program Move in Quickly (MIQ) untuk memasarkan produk-produk yang ready stock atau under construction, untuk mengejar target marketing sales 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement