REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak dapat menerima peringatan yang disampaikan pakar penyakit menular Anthony Fauci mengenai bahaya pembukaan kembali aktivitas ekonomi maupun sekolah yang terlalu cepat.
"Bagi saya itu bukan jawaban yang dapat diterima, terutama mengenai sekolah," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, pada Rabu (13/5), demikian dilansir Reuters, Kamis (14/5).
Pernyataan itu merupakan respons Trump saat ditanya tentang peringatan Fauci tentang risiko membuka kembali sekolah dan ekonomi terlalu cepat.
Fauci, yang memimpin Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi, juga memperingatkan pencabutan karantina wilayah secara dini dapat menyebabkan wabah tambahan dari virus corona yang mematikan. Terlebih, virus inig telah menewaskan lebih dari 82 ribu orang di Amerika Serikat dan membuat ekonomi terpuruk.
Trump, sebaliknya, mengatakan satu-satunya hal yang bisa diterimanya adalah mengenai profesor atau guru "di atas usia tertentu" yang tidak perlu mengajar. "Saya pikir mereka harus beristirahat selama beberapa minggu," kata Trump.
Trump telah mendorong negara-negara bagian untuk membuka kembali bisnis dan sekolah yang ditutup untuk menghentikan penyebaran penyakit pernapasan yang sangat menular itu.
Fauci, pendukung kebijakan karantina wilayah, telah menjadi sasaran kritik dari sebagian besar rakyat Amerika Serikat sejak ia membuat pernyataan tentang wabah yang bertentangan dengan Trump. Pada April, Trump dalam akun Twitter miliknya menyerukan Fauci dipecat setelah pakar kesehatan itu menyatakan bahwa nyawa bisa diselamatkan jika Amerika Serikat ditutup lebih cepat.
"Anthony adalah orang yang sangat baik, tapi saya tidak setuju dengannya," kata Trump dalam sebuah wawancara.
"Kami ingin melakukannya dengan aman, tetapi kami juga ingin melakukannya secepat mungkin," ujar Trump.