REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai Rp 1,5 triliun. Fasilitas pinjaman baru saja diperoleh perseroan pada Senin (4/5).
"Perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan BCA sebesar Rp 1,5 triliun," kata Sekretaris Perusahaan XL Axiata, Ranti Astari Rachman, melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (5/5).
Menurut Ranti, pinjaman tersebut memiliki tenor atau jangka waktu selama lima tahun. Fasilitas pinjaman akan digunakan untuk pengadaan barang modal, investasi, pembiayaan kembali pinjaman bank atau obligasi, serta pembayaran kewajiban umum lainnya.
Pada tahun ini, perusahaan menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 7,5 triliun pada tahun ini. Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan Capex XL Axiata selama tiga tahun terakhir.
Plt Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Dharmayusa menambahkan, dari total Capex 2020, sebesar 80 persen di antaranya siap digunakan untuk pengembangan jaringan 4G.
“Dari dana tersebut difokuskan pada peningkatan akses frekuensi radio seperti menambah jaringan 4G di wilayah-wilayah dan meningkatkan bandwidth," jelasnya pada Februari lalu.
Capex yang tersisa, lanjut dia, akan dimanfaatkan untuk memperbarui sistem IT baik kepada pelanggan maupun internal. Menurut dia, ini perlu dilakukan demi mendukung upaya penambahan jaringan 4G yang juga menjadi fokus tahun ini.