Kamis 30 Apr 2020 19:56 WIB

Cegah Covid, BI tak Buka Penukaran Uang Ritel ke Masyarakat

Perbankan diminta tetap tegakkan protokol pencegahan Covid-19 dalam berikan layanan.

Mobil penukaran uang. (ilustrasi).(Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Mobil penukaran uang. (ilustrasi).(Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dengan tahun-tahun lalu, Bank Indonesia (BI) tidak membuka layanan penukaran uang ritel kepada masyarakat pada Ramadhan dan menjelang Lebaran tahun ini. Biasanya membuka layanan penukaran uang ritel di lokasi umum seperti Monas dan pasar tradisional.

"Masyarakat yang ingin menukar uang bisa datang ke loket perbankan," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Uang, Bank Indonesia, Marlison Hakim, saat telekonferens dengan media, di Jakarta, Kamis (30/4).

BI telah berkoordinasi dengan perbankan mengenai penukaran uang ritel ini. Termasuk, ujar Marlison, meminta perbankan agar tetap menegakkan protokol pencegahan Covid-19 dalam memberikan layanan tersebut. Protokol dimaksud antara lain penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing.

Penukaran untuk masyarakat akan dilayani oleh 3.742 Kantor Cabang (KC) bank di seluruh Indonesia. Perinciannya, sebanyak 344 KC bank tedapat di daerah Jabodetabek, dan 3.398 KC bank di wilayah luar Jabodetabek terhitung mulai dari tanggal 29 April-20 Mei 2020. Jumlah bank partisipan sekitar 83 bank yang sudah siap ikut dalam layanan penukaran.

Penukaran uang termasuk untuk uang baru pecahan besar dengan nominal Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu serta uang pecahan kecil dengan nominal di bawah Rp 20 ribu. Marlison mengatakan 90 persen dari uang tunai yang disediakan sebesar Rp 157,96 triliun tersebubt adalah uang pecahan besar.

BI juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol pencegahan Covid-19 dan memerhatikan kebijakan pelaksanaan PSBB yang diterapkan Pemerintah Daerah setempat. BI juga senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) guna memastikan tersedianya uang yang layak edar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement