Selasa 14 Apr 2020 19:00 WIB

Petani Bisa Jadi Garda Terdepan Hadapi Krisis Covid-19

Guru besar IPB meminta pemerintah untuk menaruh perhatian pada sektor pertanian

Nunung Nuryartono
Foto: istimewa
Nunung Nuryartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dampak krisis dari pandemi virus Covid-19 dinilai berbeda dengan krisis moneter dan keuangan yang terjadi pada 1998. Namun demikian, pemerintah sudah seharusnya menaruh perhatian yang besar pada sektor pertanian dan pangan pada situasi sekarang.

“Di tengah-tengah krisis Covid-19 ini, kebutuhan pangan dan pasokan pangan yang memenuhi kaidah-kaidah kesehatan mutlak diperlukan. Di sinilah peran petani menjadi salah satu garda terdepan dalam menghadapi perang melawan Covid-19,” kata guru besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, Nunung Nuryartono, saat berbincang kepada Republika.co.id melalui saluran telpon dari Jakarta, Selasa (14/4).

Nunung mejelaskan saat krisis keuangan dan moneter yang terjadi, salah satu backbone ekonomi adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Paa masa itu, kata dia, Indonesia dapat survive karena peran sektor tersebut dan masih berkembangnya sektor informal.

“Tapi pada krisis kali ini, Covid-19 menghantam seluruh aspek ekonomi masyarakat. Demikian juga sektor UMKM,” ujar pria yang juga menjabat sebagai dekan FEM IPB ini.

Menurut Nunung, hal terpenting yang saat ini diperlukan dalam menghadapi krisis Covid-19 ini adalah bagaimana menurunkan kurva dan menghentikan laju penyebaran (flattening the curve) virus di Indonesia sembari diikuti dengan berbagai kebijakan jaring pengaman sosial.

Pemerintah, menurut dia, sudah berupaya dengan menerapkan kebijakan semacam physical distancing, kerja di rumah serta pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) yang mulai diterapkan di beberapa wilayah.

Pada saat inilah, kata Nunung, pemerintah sudah seharusnya untuk memberikan perhatian yang lebih pada sektor pertanian dan pangan. Apalagi saat ini ada negara sudah menghadapi potensi masalah pasokan pangan.

“Artinya, di sini sektor pangan tidak boleh berhenti dalam masa krisis Covid-19 ini. Pemerintah sudah seharusnya memikirkan sejumlah kebijakan yang dapat menstimulus petani. Saatnya petani diberikan perhatian besar karena selama ini sering dalam posisi yang kurang diuntungkan” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement