Sabtu 08 Feb 2020 18:27 WIB

BPH Migas: RI akan Setop Ekspor Gas ke Singapura 2023

Pasokan gas ke Singapura akan dialihkan untuk pemanfaatan gas di dalam negeri.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa. (ilustrasi)
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan Indonesia akan menghentikan pasokan gas bumi ke Singapura pada tahun 2023, seiring dengan pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Cirebon--Semarang. Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menjelaskan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang proyek mulai membangun setelah peletakan batu pertama dilakukan pada Jumat 7 Februari 2020 lalu.

Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 24 bulan atau pada 2022. "Setelah Cirebon-Semarang, nanti kita juga akan bangun dari Dumai ke Sei Mangke, sehingga nanti ekspor yang dari Dumai ke Singapura itu kita setop 2023, untuk kebutuhan domestik," kata Fanshurullah di Jakarta, Jakarta, Rabu (5/2).

Pria yang akrab disapa Ifan ini menjelaskan setelah pipa Cirebon-Semarang terbangun, pasokan gas ke Singapura akan dialihkan untuk pemanfaatan gas di dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan industri di Sumatera dan Jawa. Saat ini Indonesia mengalirkan gas bumi ke Singapura sebanyak 300 mmscfd (juta standar kaki kubik per hari).

Pembangunan ruas pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa gas tersebut. "Kawasan-kawasan industri yang menggunakan gas tidak perlu pakai BBM lagi, apalagi harga gasnya sudah dipatok lebih murah, sehingga nanti akan bernilai tambah. Pabrik keramik, baja, kaca, sarung tangan bisa tumbuh semua," kata Ifan.

Ke depan BPH Migas akan melaksanakan lelang ruas pipa transmisi seperti ruas Dumai-KEK Sei Mangke serta lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) yang telah diusulkan oleh badan usaha sejumlah 193 wilayah untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Adapun pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang memiliki panjang 255 kilometer dengan kapasitas desain 350-500 mmscfd dengan nilai investasi 169,41 juta dolar AS, dan toll-fee (tarif angkut) 0,36 dolar AS per mmbtu.

Tarif toll fee yang dijanjikan oleh Rekind ini, kata dia, lebih efisien, terbukti dengan toll fee mendekati nilai toll fee tertimbang nasional yaitu sebesar 0,353 dolar per mscf. Saat ini Rekind telah melakukan MoU dan HoA dengan beberapa perusahaan di bidang gas bumi yang diharapkan dapat mengatasi kendala pasokan gas bumi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement