REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- PT Brantas Abipraya (Persero) hari ini, Rabu (26/2), meresmikan Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTM) Sako 1 yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). PLTM Sako 1 menghasilkan daya 2x3 mega watt (MW) yang akan mampu mengaliri listrik untuk 12 ribu rumah dengan daya terpasang 450 watt.
Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang E. Marsono mengatakan pembangunan PLTM Sako 1 merupakan komitmen perusahaannya untuk mewujudkan pencapaian 23 persen pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional 2025 yang menjadi salah satu program pemerintah
"Ini bentuk komitmen kami mendukung target pencapaian EBT yang dicanangkan pemerintah," kata Bambang di Kenagarian Sungai Gambir Sako Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Bambang menjelaskan PT Brantas Abipraya merupakan BUMN bergerak di bidang konstruksi yang berkomitmen mendukung pengembangan EBT, dengan membangun Pembangkit Listik Tenaga Mini Hidro memanfaatkan aliran Sungai Sako di Tapan.
PLTM Sako 1 mampu menghasilkan daya listrik sebesar 2x3 Mega Watt yang dibangun sejak April 2016 hingga September 2019. Bambang menjelaskan pengembangan ini merupakan sinergi BUMN, pelaksanaan Commercial Operation Date sudah ditandatangani awal Januari 2020 dengan PLN wilayah Sumbar.
Bambang berharap pembangkit ini akan menambah dukungan ketersediaan dan keandalan listrik bagi wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dan sekitar. "Adanya PLTM Sako 1 ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih pada sumber daya alam setempat yang tidak menimbulkan polusi," ucap Bambang.
PLTM Sako-1, lanjut Bambang, adalah investasi energi yang ramah lingkungan yang dapat menurunkan emisi karbon dalam isu pemanasan global. Lokasinya yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan juga diprediksi dapat menyokong pertumbuhan ekonomi regional.
Direktur Utama Brantas Energi Cakrawala Nurtjahja mengatakan cara kerja PLTM Sako 1 adalah melakukan pengalihan air sungai melalui bendungan setinggi empat meter dan selebar delapan meter yang dimasukan ke saluran water way sepanjang 4,3 kilometer. Kemudian air tersebut masuk ke kolam penenang, dan dimasukan ke dalam power house untuk menghasilkan energi listrik. Listrik tersebut kemudian disalurkan ke tiga gardu hubung Tapan, Lunang dan Kumbung dengan panjang jaringan 16 kilometer.
"Jadi ini akan membantu PLN dalam memperbaiki tegangan yang disalurkan masyarakat," ujar Nurtjahja.