Rabu 19 Feb 2020 14:47 WIB

Dampak Corona, Kemenhub Siapkan Slot Penerbangan Domestik

Penerbangan dari dan ke China masih ditutup sementara untuk antisipasi corona.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Suasana Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai tampak lengang tanpa aktivitas saat Hari Raya Nyepi di Badung, Bali, Kamis (7/3/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Suasana Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai tampak lengang tanpa aktivitas saat Hari Raya Nyepi di Badung, Bali, Kamis (7/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak virus corona baru dari Wuhan berpotensi mengancam sektor penerbangan dan pariwisata. Untuk menggenjot kembali pariwisata, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan slot penerbangan domestik untuk dimaksimalkan. 

"Ya open slot (penerbangan) untuk pariwisata," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto usai menghadiri rapat koordinasi (rakor) pariwisata di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rabu (19/2). 

Baca Juga

Dia menjelaskan slot penerbangan domestik akan dimaksimalkan agar dapat mendukung pengaliha pariwisata domestik. Sebab saat ini, penerbangan dari dan ke China masih ditutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. 

"(Slot penerbangan dibuka) Di mana-mana saja, terutama di lima titik destinasi seperti Bali, Yogyakarta, dan dimana-mana," ujar Novie. 

Sementara itu, saat ini pemerintah juga tengah mengupayakan pemberian insentif untuk mendongkrak pariwisata karena dampak dari virus corona. Novie menuturkan bentun insentif yang dapat diberikan kepada maskapai masih terus dibahas. 

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama mengatakan pemerintah akan mengupayakan langkah tertentu untuk mendongkrak pariwisata. Terutama semua hal yang terdampak karena antisipasi penyebaran virus korona baru dari Wuhan.

Wishnutama menuturkan semua akan dilakukan secara komperhensif agar bisa bertahan dalam menghadapai dampak dari virus korona. “Ini bukan hanya maskapai tapi juga hotel dan lain sebagainya,” kata Wishnutama usai diskusi bersama dengan maskapai di Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rabu (12/2).

Dia menambahkan saat ini Kemenparekraf bersama Kementerian Perhubungan juga sudah mendengarkan masukan dari pihak maskapai mengenai dampak dari penutupan penerbangan dari dan ke China. Tak hanya itu, Wishnutama menuturkan pihaknya juga sudah mendengarkan masukan dari pihak lainnya seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). 

Dengan begitu, Wishnutama menegaskan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi dampak secara keseluruhan dari sektor pariwisata. “Ini usaha kita untuk bagaimana dapat menghadapi atau melewati tantangan virus korona ini. Tidak mudah tapi harus kita lakukan terbaik,” jelas Wishnutama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement