Kamis 13 Feb 2020 05:05 WIB

Tarif Ojol Pengaruhi Inflasi, Peneliti: Tarif Jangan Lagi Naik, Bisa Ganggu Stabilitas Ekonomi!

Kenaikan tarif ojol otomatis akan dongkrak kenaikan inflasi dalam jangka panjang.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Tarif Ojol Pengaruhi Inflasi, Peneliti: Tarif Jangan Lagi Naik, Bisa Ganggu Stabilitas Ekonomi!. (FOTO: Selular.id.)
Tarif Ojol Pengaruhi Inflasi, Peneliti: Tarif Jangan Lagi Naik, Bisa Ganggu Stabilitas Ekonomi!. (FOTO: Selular.id.)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Tarif ojol resmi jadi salah satu faktor yang memengaruhi inflasi, peneliti pun memohon agar pemerintah tak menaikkannya. Sebab, kenaikan tarif ojol bisa jadi salah satu penyumpang inflasi terbesar.

Menurut Peneliti The Indonesian Institute, Muhamad Rifki Fadilah, tarif ojol Grab dan Gojek dimasukan sebagai indeks harga konsumen (CPI) karena pertumbuhannya signifikan.

"Kalau Gojek dan Grab jadi penentu inflasi, kenaikan tarif ojol otomatis akan mendongkrak kenaikan harga inflasi dalam jangka panjang," katanya.

Baca Juga: Kini, Tarif Ojol Grab dan Gojek Turut Pengaruhi Inflasi, Kok Bisa?

Persoalannya, tarif ojol akan dievaluasi setiap tiga bulan. Jika ada kenaikan tarif, maka itu akan menyumbang inflasi.

Rifki berujar, "saya sih berharapnya jangan (naik tarif ojol). Karena nanti malah menjadi penyumbang inflasi terbesar. Saya juga takut kalau (nantinya) pemerintah harus intervensi lagi untuk menyubsidi mereka."

Bila sudah begitu, penumpang alias konsumen bakal merugi karena daya beli kian berkurang. Dampak bagi negara juga tak begitu baik; ketika inflasi tinggi, stabilitas ekonomi dan politik pun terpengaruh.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement