Rabu 25 Jun 2025 23:35 WIB

AHY Bicara Strategi Hadapi Urbanisasi dan Krisis Iklim dalam Forum BRICS di Brasil

AHY sebut perumahan dan infrastruktur hijau jadi prioritas adaptasi iklim.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: dok Republika
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejak resmi bergabung sebagai anggota BRICS pada Januari 2025, Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai agenda dan isu global yang diangkat forum tersebut. Salah satunya dalam Forum Urbanisasi BRICS ke-4 yang digelar di Brasil, dengan fokus pada isu urbanisasi dan perubahan iklim.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mewakili Indonesia dalam forum tersebut. Dalam opening remarks-nya pada Senin (23/6), AHY menekankan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan krisis iklim.

Baca Juga

“Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia hadir membawa harapan dan tanggung jawab dalam membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar AHY dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).

Ia menyoroti dua tekanan besar yang kini dihadapi banyak negara, yakni laju urbanisasi yang sangat cepat dan risiko perubahan iklim yang kian nyata. Lebih dari separuh penduduk Indonesia saat ini tinggal di kota, dan jumlah itu diproyeksikan meningkat menjadi 70 persen pada 2045.

“Kita harus memastikan pertumbuhan kota yang inklusif dan tangguh. Tidak boleh ada yang tertinggal,” tegasnya.

AHY memaparkan Indonesia mendorong pendekatan terpadu yang mengintegrasikan tanah, perumahan, transportasi, air, dan energi dalam satu sistem infrastruktur berkelanjutan. Investasi yang dilakukan diharapkan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ketangguhan, dan memperkuat kesejahteraan.

Ia juga mendorong negara-negara anggota BRICS untuk saling berbagi inovasi dalam mengelola urbanisasi—dari perumahan sosial di Brasil, teknologi kota tahan iklim dari Rusia, hingga konektivitas kepulauan yang dikembangkan Indonesia.

“BRICS memiliki potensi untuk menjadi motor perubahan global. Indonesia siap berkontribusi melalui data, proyek percontohan, dan kebijakan praktis,” jelas AHY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement