Kamis 06 Feb 2020 15:18 WIB

Turis China Kosong, Penerbangan ke Bali-Manado-Bintan Diskon

Kebijakan pemberian diskon tarif ditargetkan bisa berlaku pekan depan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Tepian pantai Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (17/12). Pemerintah menyusun rencana untuk menambal kekosongan turis China akibat penutupan penerbangan dari dan menuju negara tersebut sejak Rabu (5/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Tepian pantai Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (17/12). Pemerintah menyusun rencana untuk menambal kekosongan turis China akibat penutupan penerbangan dari dan menuju negara tersebut sejak Rabu (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyusun rencana untuk menambal kekosongan turis China akibat penutupan penerbangan dari dan menuju negara tersebut sejak Rabu (5/2) kemarin, menyusul peningkatan antisipasi penyebaran virus corona (2019/nCoV). Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebutkan, maskapai penerbangan nasional diimbau memberikan diskon tarif untuk destinasi yang kini sepi dari turis asal China. 

Moeldoko menyebut ada tiga destinasi yang akan mendapat diskon, yakni Manado di Sulawesi Utara, Bintan di Kepulauan Riau, dan Bali. Tiga destinasi tersebut memang diketahui memiliki rute penerbangan langsung dari dan menuju China. Melalui kebijakan diskon ini, diharapkan turis domestik banyak yang berkunjung ke destinasi tersebut.

"Tiga daerah wisata itu relatif ada penurunan," ujar Moeldoko di kantornya, Kamis (6/2).

Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati menjelaskan, kebijakan pemberian diskon tarif ditargetkan bisa berlaku pekan depan. Pemerintah, ujar Adita, tidak memberikan angka pasti terkait berapa diskon yang harus diberikan maskapai. Menurutnya, pemberian diskon diserahkan kepada masing-masing maskapai sesuai mekanisme pasar.

"Maskapai sudah memahami. Tapi kalau berapa angkanya mereka yang hitung. Rata-rata okupansi mereka 70 persen," kata Adita.

Pemerintah mencatat, ada lima maskapai yang melayani penerbangan langsung ke China, yakni Sriwijaya, Lion, Batik, Garuda Indonesia, dan Citilink. Kebijakan pemberian diskon, ujar Adita, diharapkan mampu menambal penurunan penerimaan dari masing-masing maskapai yang menutup rutenya ke China.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement