Rabu 29 Jan 2020 17:05 WIB

100 Hari Pemerintahan, Wapres Akui Ada Perlambatan Ekonomi

Perlambatan ekonomi berdampak terhadap konsumsi masyarakat Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (29/1).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui saat ini memang terjadi perlambatan ekonomi yang berdampak terhadap konsumsi masyarakat Indonesia. Ini juga yang kemudian membuat masyarakat mengeluhkan kehidupan ekonomi terasa sulit saat ini.

"Sekarang ini memang ada terjadi pelambatan sehingga mempengaruhi kita terhadap kenaikan-kenaikan dan tentu saja pasti mempengaruhi soal konsumsi, karena itu pertumbuhan kita menurut sekarang ini menurun 5,1 persen," ujar Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (29/1).

Baca Juga

Kendati demikian, Ma'ruf menyebut pertumbuhan ekonomi nasional saat ini masih di atas rata rata pertumbuhan secara global. "Tapi masih di atas pertumbuhan negara-negara lain bahkan jauh diatas pertumbuhan global, jadi masih bagus kata orang Jawa, masih syukurlah," ujar Ma'ruf.

Karena itu, untuk mengatasi perlambatan ekonomi tidak berdampak ke konsumsi masyarakat, pemerintah berupaya mendatangkan banyak investasi ke Indonesia. Dengan begitu, investasi akan terus menggenjot perekonomian nasional.

"Mudah-mudahan dengan adanya investasi nanti yang kita genjot melalui berbagai penyederhanaan perizinan, melalui omnibus law, investor akan masuk, investasi akan masuk dan ini akan mendorong pertumbuhan, pendapatan pun akan naik lagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement