REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik fasilitas pemurnian (smelter) sebanyak 4,7 GW pemerintah perlu melakukan berbagai upaya. Sebab, kebutuhan listrik sebanyak ini tidak cukup apabila hanya dipenuhi oleh PLN.
Arifin menjelaskan untuk bisa memfasilitasi 52 smelter pemerintah perlu mendapatkan pasokan listrik sebanyak 4.798 MW atau 4,7 GW. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan total yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Perlu ada kerja sama baik dengan para perusahaan smleter tersebut, PLN dan juga kerja sama PLN dengan swasta lainnnya untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik ini," ujar Arifin, Senin (27/1).
Arifin merinci untuk pulau Sumatera ada dua smelter yang membutuhkan pasokan listrik sebesar 50 MW. Sedangkan untuk Kalimantan ada 11 smleter dengan kebutuhan listrik 579,5 MW. Sedangkan di Jawa ada 12 smelter dengan kebutuhan listrik sebesar 929,4 MW.
Untuk Sulawesi ada 16 smelter dengan kebutuhan listrik sebesar 2 GW dan untuk NTT sebesar 20 MW, NTB sebesar 300 MW. Sedangkan di Maluku ada 9 smelter yang membutuhkan pasokan listrik total sebesar 941 MW.