Ahad 26 Jan 2020 10:04 WIB

Mencari Penopang Bandara Soekarno-Hatta

Soekarno-Hatta perlu mencari alternatif optimal sebelum jadikan Kualanamu penopang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Maskapai Garuda Indonesia bersiap mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Maskapai Garuda Indonesia bersiap mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) pada 2020 akan fokus meningkatkan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Kualanamu. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan peningkatan trafik di Bandara Internasional Kualanamu bisa menopang kepadatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

"Dia (Bandara Kualanamu) akan menjadi hub bandara internasional untuk Kualanamu dan di luar Kualanamu. Kualanamu bsia menjadi hub internasional, itu bisa mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta," kata Awaluddin di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (24/1). 

Awaluddin menargetkan trafik di Bandara Kualanamu bisa bertambah setelah AP II memiliki mitra investor strategis. Saat ini, kata dia, di Bandara Kualanamu sudah 10 juta penumpangs setahun dan dengan adanya mitra investor strategis ditargetkan bisa melebihi angka tersebut. 

Untuk itu, Awaluddin menegaskan AP II akan selektif dalam memilih mitra yang akan bekerja sama untuk mengelola Bandara Kualanamu. Sebanyak 19 korporasi yang menyatakan minat untuk bisa menjadi mitra investor strategis di Bandara Kualanamu yang berasal dari negara di kawasan Asean, Eropa, dan Asia Timur.

"Kriteria investor harus meiliki kemampuan untuk memperluas cakupan layanan penambahan pergerakan pesawat dan penumpang di Bandara Kualanamu," tutur Awaluddin. 

Saat ini, AP II tengah membangun Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta yang juga akan dimaksimalkan untuk terminal yang lebih besar. Nantinya Terminal 4 dapat dibangun untuk memaksimalkan pergerakan penumpang sebanyak 40 sampai 45 juta setahun. 

Dengan adanya Terminal 4 maka pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta akan semakin lebih padat. Bandara Soekarno-Hatta akan mampu memiliki revitalisasi terminal 1, terminal 2, terminal 3, dan terminal 4 yang baru dengan kemampuan total 105 sampai 110 juta penumpang. 

Mengenai rencana untuk menopang kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menilai AP II perlu menerapkan strategi tertentu terlebih dahulu. Sebab, kata Gatot, sejarahnya Bandara Kualanamu dibangun memang untuk menyaingi Malaysia dan Singapura karena Batam ternyata tidak bisa bersaing. 

"Tapi apa mungkin Kualanamu mau dipakai hub internasional dari Soekarno-Hatta? Karena selama ini hub nya pakai Changi atau Kuala Lumpur," kata Gatot kepada Republika.co.id, Ahad (26/1). 

Sementara itu juga Bandara Kualanamu untuk hub maskapai domestik, Gatot mengatakan posisi jauh di sebelah barat sehingga yang bisa dilayani hanya kota-kota di Sumatra saja. Jika tidak diperjelas bagaimana bentuk penopang untuk Bandara Soekarno-Hatta, Gatot menilai Bandara Kualanmu tidal akan bisa optimal karena letaknya tidak strategis dan terlalu jauh ke barat Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement