REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harga beras mengalami kenaikan di seluruh rantai distribusi pada Juni 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan harga terjadi di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran.
“Rata-rata harga beras di penggilingan pada Juni 2025 secara total naik 2,05 persen secara month to month (mtm) dan naik 3,64 persen secara year on year (yoy),” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Berdasarkan kualitasnya, Pudji merinci bahwa harga beras premium di penggilingan naik 2,05 persen (mtm) dan 2,84 persen (yoy). Sementara harga beras medium naik lebih tinggi, yakni 2,33 persen (mtm) dan 4,51 persen (yoy).
“Inflasi beras di tingkat grosir pada Juni 2025 naik 1,78 persen secara mtm dan naik 4,16 persen secara yoy. Di tingkat eceran, naik 1,00 persen secara mtm dan naik 3,38 persen secara yoy,” lanjutnya.
Mengacu pada data per 1 Juli 2025, harga rata-rata beras di penggilingan tercatat Rp 12.994 per kilogram (kg), naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 12.733 per kg.
Adapun harga beras di tingkat grosir naik dari Rp 13.735 per kg pada Mei 2025 menjadi Rp 13.979 per kg pada Juni 2025. Sementara di tingkat eceran, harga beras naik dari Rp 14.819 per kg menjadi Rp 14.967 per kg.
Kenaikan harga beras menjadi pemicu inflasi. BPS mencatat inflasi sebesar 0,19 persen secara bulanan (mtm) pada Juni 2025. Kenaikan ini mendorong indeks harga konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27 pada Juni.
“Pada Juni 2025 terjadi inflasi sebesar 0,19 persen secara bulanan atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 108,07 pada Mei 2025 menjadi 108,27 pada Juni 2025,” kata Pudji.
Secara tahunan (yoy), inflasi tercatat sebesar 1,87 persen, sementara secara tahun kalender (ytd) sebesar 1,38 persen.
Pudji menjelaskan, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar, dengan inflasi 0,46 persen dan andil 0,13 persen. Komoditas utama penyumbangnya adalah beras, yang memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen.