REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Realisasi penyaluran subsidi listrik hingga Mei 2025 telah mencapai Rp34,6 triliun dari total alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp87,72 triliun. Direktur Ritel dan Niaga PT PLN (Persero) Adi Priyanto, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR menyampaikan, volume penjualan listrik bersubsidi hingga Mei 2025 telah mencapai 31,17 TWh.
Adi menekankan pentingnya penyaluran subsidi yang akurat dan tepat sasaran. Ia menjelaskan, aplikasi PLN Mobile kini telah terintegrasi secara real-time dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial melalui layanan web service.
“Pelanggan yang layak atau tidak layak (menerima subsidi) kini sudah bisa dilihat di aplikasi PLN Mobile,” ujar Adi, Senin (30/6/2025).
Ia menilai perbaikan sistem verifikasi ini sangat berdampak signifikan, karena kini menggunakan data dinamis berbasis NIK dari DTKS, berbeda dari metode lama yang hanya mengandalkan data statis.
Untuk memastikan keakuratan data, PLN telah melakukan survei dan pemutakhiran terhadap 39,6 juta pelanggan. Hasil pemutakhiran ini telah diserahkan kepada Kementerian ESDM dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk diproses lebih lanjut.
Tahun ini, subsidi listrik ditargetkan menyasar 42,2 juta pelanggan bersubsidi dari berbagai golongan tarif. Mayoritas alokasi diperuntukkan bagi rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA, yang berjumlah sekitar 35,2 juta pelanggan. Selain itu, pelaku usaha kecil dan industri kecil juga menjadi penerima subsidi.
Dari total anggaran Rp87,72 triliun dalam APBN 2025, sebanyak Rp56,50 triliun dialokasikan khusus untuk rumah tangga.
Sementara itu, untuk tahun 2026, pemerintah memproyeksikan peningkatan anggaran subsidi listrik secara signifikan, yakni antara Rp97,37 triliun hingga Rp104,97 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada asumsi makroekonomi, seperti nilai tukar rupiah sebesar Rp16.500–Rp16.900 per dolar AS, harga minyak mentah Indonesia (ICP) antara 60–80 dolar AS per barel, serta inflasi berkisar 1,5–3,5 persen.