Rabu 22 Jan 2020 17:09 WIB

Pimpinan Baru, Garuda Harus Perbaiki Kepercayaan Publik

Perbaikan internal dan eksternal harus dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Garuda Indonesia
Foto: EPA/Barbara Walton
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah memiliki kepemimpinan baru mulai dari komisari hingga susunan direksi. Pengamat penerbangan yang juga sebagai Presiden Direktur Aviatory Indonesia Ziva Narendra Arifin mengatakan banyak tantangan yang cukup banyak untuk dihadapi Garuda.

"Saya melihat tantangnnya merehabilitasi kepercayaan publik dan pengguna jasa terhadap brand Garuda itu sendiri," kata Ziva kepada Republika.co.id, Rabu (22/1).

Baca Juga

Dari beberapa kejadian yang dialami Garuda belum lama ini, Ziva mengatakan masih banyak hal yang peru dibenahi. Beberapa di antaranya seperti kinerja penjualan Gardua Indonesia dalam lima tahun terakhir yang perlu kembali dipulihkan.

Begitu juga menurut Ziva dari sisi pengembangan armada Garuda yang saat ini digunakan untuk operasionalnya. "Saat ini, armada pesawat Garuda itu bisa dibilang cukup banyak. Kadang tidak selalu optimal," tutur Ziva.

Selain itu, perbaikan yang perlu dilakukan Garuda untuk selanjutnya yakni secara internal. Ziva menilai dari sisi kesejahteraan para karyawan dan kebijakan dalam organisasi dan struktur perlu dibenahi.

Tak hanya itu, Ziva menegaskan Garuda juga akan menghadapi tantangan untuk memperbaiki reputasi di kancah internasional. "Apakah Garuda akan membuat terobosan baru dengan membuka rute internasional baru," ungkap Ziva.

Sebelumnya, dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini (22/1), terdapat beberapa perbedaan susunan direksi dan komisaris Garuda Indonesia. Saat ini Garuda memiliki komisaris dan wakil komisaris uta,a. Begitu juga posisi direktur utama yang memiliki wakil.

Nama Triawan Munaf masuk sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia. Selain itu juga Yenny Wahid juga masuk sebagai komisaris independen Garuda Indonesia. Selain itu, Chairal Tanjung menjadi wakil komisaris utama, Elisa Lumbantouran menjadi komisaris independen, dan Peter Gontha menjadi komisaris.

Selanjutnya, pemegang saham memutuskan Irfan Setiaputra menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia dan Dony Oskaria menjadi wakilnya. Sementara itu, Fuad Rizal masih menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko dan Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Direktur Operasi.

Posisi Direktur Human Capital diisi oleh Aryaperwira Adileksana dan Rahmat Hanafi menjadi direktur teknik. Sementara itu, Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT menjadi Ade R Susardi serta Direktur Niaga dan Kargo menjadi M Rizal Pahlevi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement