Kamis 09 Jan 2020 07:36 WIB

Pabrik Amonium Nitrat akan Dibangun di Bontang

Pembangunan pabrik amonium nitrat Bontang ini akan menelan investasi Rp 1,1 triliun

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Bahan peledak, amonium nitrat (ilustrasi). PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) akan membangun pabrik amonium nitrat di Bontang, Kaltim.
Foto: mediaindonesia.com
Bahan peledak, amonium nitrat (ilustrasi). PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) akan membangun pabrik amonium nitrat di Bontang, Kaltim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) melakukan sosialisasi pembangunan Pabrik Amonium Nitrat di Bontang. Sosialisasi kepada masyarakat dan unsur terkait di Bontang itu dilaksanakan pada Rabu (8/1) di Grand Equator Hotel dan dihadiri perwakilan Pemerintah Kota Bontang.

PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) merupakan perusahaan patungan kerja sama PT Dahana (Persero) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur. Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Bimo Noesantoropoetro mengatakan, sesuai hasil tender yang telah dilaksanakan, pembangunan pabrik akan dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero)-SEDIN Engineering sebagai kontraktor pelaksana pembangunan Pabrik Amonium Nitrat tersebut.

Baca Juga

"Pembangunan pabrik atas lahan seluas enam hektar di kawasan industri milik PT Kaltim Industrial Estate (KIE) ini ditargetkan selesai dalam waktu 30 bulan," ujar Bimo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/1).

Bimo menjelaskan pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 75 ribu ton per tahun dengan komposisi produk Amonium Nitrat dan Asam Nitrat. Sementara total investasi pembangunan pabrik AN mencapai sekira Rp 1,1 triliun yang didapat dari kredit investasi BUMN Perbankan ekuitas masing-masing pemegang saham.

"Pembangunan pabrik AN di Bontang ini untuk memenuhi kebutuhan Amonium Nitrat dalam negeri," ucap Bimo.

Bimo berharap kehadiran pabrik Amonium Nitrat dapat memenuhi kebutuhan amonium nitrat dalam negeri sebagai bahan baku bahan berenergi tinggi dan turunannya. Bimo menilai pabrik Amonium Nitrat akan menjadi penunjang bagi kemandirian ekonomi di bidang industri bahan peledak yang dikelola dan dimiliki secara mandiri oleh perusahaan BUMN.

"Pabrik Amonium Nitrat sendiri sudah menjadi mimpi 30 tahun bangsa ini karena kemandirian industri pertahanan sangat penting bagi kedaulatan negara," kata Bimo.

Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono mengatakan Dahana bersama PT Pupuk Kalimantan Timur telah melakukan studi banding dan kajian berbagai aspek seperti pasar, teknologi, peraturan perundangan, ketersediaan bahan baku dan sebagainya yang dibantu oleh konsultan independen bereputasi internasional.

“Untuk mendapatkan teknologi proses produksi AN yang andal dan terbukti, Dahana dan Pupuk Kalimantan Timur telah menggandeng BPPT," kata Budi.

Budi mengatakan BPPT akan membantu perusahaan dalam menilai dan mengkaji berbagai aspek terkait pemilihan teknologi AN serta merekomendasikan teknologi yang tepat yang akan dipakai dalam pembangunan pabrik AN. Berdasar kajian yang dilakukan, kata Budi, pabrik Amonium Nitrat akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur, dengan kapasitas hingga 75 ribu ton AN per tahunnya.

Budi berharap pabrik Amonium Nitrat mampu menumbuhkan industri turunan lainnya, menghemat devisa dari impor AN, menciptakan nilai tambah produk dalam negeri, dan tentunya menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia utamanya masyarakat Bontang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement