Jumat 27 Dec 2019 17:40 WIB

Airnav Terlibat dalam Pengembangan Bandara di Ibu Kota Baru

Di ibu kota baru akan dibanguna Bandara VVIP.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Petugas mengamati pesawat yang mendarat dari tower atau menara milik AirNav Indonesia di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, DI Yogyakarta, Rabu (16/10/2019).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mengamati pesawat yang mendarat dari tower atau menara milik AirNav Indonesia di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, DI Yogyakarta, Rabu (16/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia dipastikan akan terlibat dalam pengembangan bandara di Ibu Kota baru yang berada di Kalimantan Timur. Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto mengatakan ibu kota baru menjadi program strategis pada 2020.

"Untuk mendukung ibu kota negara baru ini ada tiga bandara yaitu di Balikpapan Sepinggan, Samarinda Baru APT Pranoto, dan bandara baru yang dekat dengan ibu kota baru," kata Novie, Jumat (27/12).

Baca Juga

Novie memastikan Airnav akan menyesuaikan dengan rencana pemerintah dan akan dilakukan secara maksimal untuk memberikan layanan navigasi penerbangan. Dia menjelakan Airnav akan melakukan sejumlah rencana untuk mendukung pembangunan smart airport di ibu kota baru.

"Di Samarinda Baru dan Balikpapan, akan ada simulator untuk meningkatkan pelayanan," tutur Novie.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga berencana akan membangun bandara VVIP di lokasi ibu kota baru. Novie mangatakan bandara VVIP tersebut juga akan menggunakan konsep smart city.

"Nanti (si bandara VVIP) akan kita desain sehingga bandara baru VIP ini memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan sangat baik. Ada alat komunikasi yang bagus dan dilengkapi dengan tower," jelas Novie.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mulai mendata fasilitas transportasi yang sudah ada di Kalimantan Timur yang akan menjadi ibu kota baru. Dari fasilitas transportasi yang sudah ada, Budi memastikan akan membangun satu bandara tambahan. 

"Satu bandara yang akan dibangun yaitu Bandara VVIP," kata Budi di Samarinda, Rabu (18/12). 

Dengan begitu di wilayah ibu kota baru tersebut nantinya terdapat tiga bandara yang saling mendukung. Dua bandara yang sudah ada yakni Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda.

"Saya diinstruksikan presiden untuk membangun Bandara Internasional VVIP yang jaraknya kurang lebih 20 kilometer dari pusat ibu kota," jelas Budi. 

Dia menambahkan juga akan mengembangkan dua bandara yang sudah ada. Budi memastikan akan mengembangkan landasan pacu Bandara Sepinggan dari 2.500 meter persegi menjadi 3.000 meter persegi dan memperluas kapasitas terminalnya. 

Sementara untuk Bandara Samarinda, lanjut dia, dengan kapasitas saat ini sekitar satu juta penumpang pertahun akna terdapat kendala untuk dilakukan pengembangan. Sebab lahan sekitar merupakan lahan gambut yang sangat sensitif terhadap air.

“Solusinya kami akan kunsultasi dengan Menteri PUPR dan para ahli untuk kita buat drainase atau kolam penampung agar air tidak meresap sehingga tanah tidak turun,” ungkap Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement